Seperti diketahui, badan tersebut telah memecat beberapa stafnya atas tuduhan bahwa mereka terlibat pada tanggal 7 Oktober, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyusup ke Israel, menewaskan sekitar 1.300 orang sebagian besar warga sipil dan menyandera sekitar 250 lainnya kembali ke Gaza.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut mengatakan lebih dari 26.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak telah terbunuh di Gaza sejak Israel melancarkan operasi militer besar-besaran sebagai tanggapan.
Sebanyak 1,7 juta orang lainnya telah meninggalkan rumah mereka, dan banyak dari mereka berlindung di fasilitas UNRWA.
Menurut sebuah laporan di New York Times, sebuah dokumen intelijen Israel menuduh bahwa hampir 200 pekerja UNRWA adalah anggota Hamas atau Jihad Islam, tanpa memberikan bukti rinci.
Berkas tersebut juga menuduh bahwa setidaknya 12 pekerja menyeberang ke Israel pada tanggal 7 Oktober. UNRWA telah memecat sembilan dari pegawai tersebut dan mengatakan pihaknya sedang menyelidikinya.
Laporan lain yang diterbitkan oleh Wall Street Journal, yang juga mengutip dokumen intelijen Israel, menyatakan bahwa sekitar 1.200 dari 12.000 karyawan UNRWA di Gaza memiliki hubungan dengan Hamas atau Jihad Islam.
(Susi Susanti)