Dia mengatakan telah membentuk tim yang terdiri dari empat orang termasuk Pearson, seorang warga Kanada yang tinggal secara ilegal di Minnesota pada saat itu.
Rencana tersebut tampaknya tidak pernah dilaksanakan dan dugaan target di Maryland tidak disebutkan dalam dakwaan.
Ketiga pria tersebut didakwa melakukan konspirasi pembunuhan untuk disewa, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun jika tidak terjadi kematian atau cedera. Selain itu, Pearson menghadapi dakwaan senjata api.
Pada Senin (29/1/2024), pemerintah AS dan Inggris mengumumkan sanksi terhadap Zindashti dan rekan-rekannya.
Laporan mengatakan Zindashti telah ditangkap beberapa kali di Iran dan Turki atas tuduhan narkoba. Pada 2014, putrinya dibunuh oleh saingannya dalam perselisihan geng.
Dia diyakini sekarang tinggal di Iran dan para pejabat AS mengatakan dia mengatur pembunuhan terhadap para pembangkang dan operasi penyelundupan narkoba atas nama pemerintah Iran. Pejabat Turki yakin jaringannya berada di balik penculikan Habib Chaab, seorang aktivis Swedia-Iran yang diculik saat berkunjung ke Turki pada tahun 2020 dan kemudian dieksekusi di Iran.
“Upaya berkelanjutan rezim Iran untuk menargetkan para pembangkang dan aktivis menunjukkan ketidakamanan rezim yang mendalam dan upaya untuk memperluas penindasan domestik terhadap Iran secara internasional,” kata Brian Nelson, wakil Menteri Keuangan AS untuk terorisme dan intelijen keuangan.
BBC menghubungi Kementerian Luar Negeri Iran untuk memberikan komentar.
Ryan dan Pearson saat ini berada di penjara di Kanada atas tuduhan yang tidak terkait dengan dugaan pembunuhan untuk disewa.
Ryan sedang menunggu persidangan atas tuduhan narkoba dan senjata. Pihak berwenang Kanada menuduh dia terlibat dalam operasi penyelundupan narkoba internasional.
Pearson mengaku bersalah atas pembunuhan seorang pria di Alberta dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara tahun lalu.
(Susi Susanti)