JAKARTA - Relawan Perempuan dan Anak (PPA) Partai Perindo berkomitmen membantu kepulangan Poningah (55), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang saat ini berada di Malaysia dan tidak bisa pulang ke Tanah Air.
Ketua RPA Perindo Jeannie Latumahina mengatakan, pada 26 Desember 2023 lalu, kala dirinya berkampanye di Jawa Timur, seorang anak lelaki bernama Rizal Dwi (24) mendatanginya untuk menceritakan kondisi sang ibu yang sudah hampir 5 tahun ini hilang kontak dengannya.
BACA JUGA:
"Pada saat saya kampanye, anaknya, Mas Rizal sambil menangis, dia menceritakan bahwa dia rindu ibunya dan berharap bisa dibantu RPA Perindo, sehingga bisa pulang ke Tulungagung dan ibunya bisa mendapatkan hak-haknya selama kerja di Malaysia," jelasnya.
Jeannie yang juga merupakan Caleg Partai Perindo untuk DPR RI Dapil 6 Jawa Timur itu mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Rizal, selama di Malaysia dalam 1 tahun pertama, sang ibu mengirimkan uangnya sekitar Rp2 juta setiap 5 bulan sekali. Namun setelahnya ia tidak bisa lagi menghubungi lantaran handphone sang ibu disita oleh majikannya.
"Namun keluarga tetap berupaya mereka dapat berkontak dengan Ibu Poningah. Lalu pada suatu ketika ada teman Ibu Poningah yang bisa dihubungi yaitu Linda dari Qatar yang bekerja bersama ibunya di satu tempat. Namun HP Ibu Poningah ditahan oleh majikan. Jadi hilang kontak, tapi dari teman-teman diketahui bahwa ibu Ponigah belum dapat gaji selama 1 tahun oleh majikan, padahal Ibu Poningah rindu sekali mau pulang ke Indonesia, ke Tulungagung, berjumpa dengan keluarganya," tutur Jeannie, Caleg Partai Perindo yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera tersebut.
BACA JUGA:
Dikatakan Jeannie, setelah itu, Rizal memberikan surat kuasa ke RPA Perindo agar bisa dibantu untuk dipulangkan ke Indonesia dan mendapatkan semua haknya.
"Kami tadi ke Kementerian Luar Negeri sudah bertemu juga dengan Bu Menteri dan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Pak Judha Nugraha, kemudian beliau menerima kami dengan sangat baik dan dibuatlah laporan tentang kasus ini," terang Jeannie.
Ia berharap, kasus ini bisa segera di proses agar pemerintah bisa segera mencari tahu lokasi Poningah.