UKRAINA - Ketika Kantor Kepresidenan Ukrana masih kebingungan selama beberapa hari mengenai apakah panglima tertinggi Ukraina benar-benar akan dipecat atau tidak, salah satu orang yang diperkirakan akan menggantikannya memberikan penilaian singkat namun jelas mengenai situasi yang dihadapi tentara di garis depan.
“Situasi operasional masih tegang. Pertempuran sengit sedang terjadi di semua sektor garis depan,” tulis Oleksandr Syrskyi di saluran Telegramnya saat mengunjungi pasukan di dekat kota Kupiansk di wilayah Kharkiv.
Tentara Ukraina dilaporkan dalam posisi pertahanan mendalam dan menahan musuh. Baik pasukan kita maupun pasukan musuh sudah kelelahan.
Syrskyi tidak merujuk pada laporan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky akan mengumumkan pemecatan panglima militer Valerii Zaluzhnyi karena perbedaan pendapat tentang apa yang harus dilakukan Ukraina untuk memenangkan perang menyusul kegagalan serangan balasannya.
Namun Syrskyi tidak menyetujui isu besar mengenai jumlah pasukan, dan keunggulan Rusia di wilayah tersebut, ketika ia menulis, “Musuh terus melakukan operasi penyerangan dengan intensitas tinggi dan terus-menerus mendatangkan pasukan cadangan baru.”
Keengganan Zelensky untuk mendukung permintaan panglima militer Zaluzhnyi untuk melakukan mobilisasi hingga setengah juta orang, yang dibuat pada bulan Desember lalu, dipandang sebagai alasan utama meningkatnya ketegangan di antara mereka.
CNN melaporkan presiden mengatakan kepada Zaluzhnyi bahwa dia digantikan pada pertemuan pada Senin (29/1/2024) lalu. Seorang juru bicara kepresidenan membantah laporan tersebut namun sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pengumuman tersebut diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari. Hingga Minggu (4/2/2024) pagi kemarin, panglima militer masih menjabat.
Zaluzhnyi merujuk pada rasa frustrasinya dalam sebuah artikel Opini untuk CNN minggu lalu, yang merujuk pada, ketidakmampuan lembaga-lembaga negara di Ukraina untuk meningkatkan tingkat tenaga kerja angkatan bersenjata kita tanpa menggunakan tindakan yang tidak populer.
Wilayah yang dikunjungi oleh Syrskyi pada Sabtu (3/2/2024) telah menyaksikan pasukan Ukraina dipukul mundur di beberapa tempat selama beberapa minggu terakhir, dengan tekanan Rusia khususnya terhadap sekelompok pemukiman yang berkumpul di sekitar desa Tabaivka, yang terletak di sepanjang perbatasan wilayah Luhansk dan Kharkiv.
Laporan Staf Umum pada Sabtu (3/2/2024) malam melaporkan serangan udara lebih lanjut serta tembakan artileri dan mortir diluncurkan ke lebih dari 15 pemukiman di daerah tersebut.
Seorang juru bicara senior militer yang bertanggung jawab di wilayah yang sama menyoroti defisit Ukraina lainnya di hadapan Rusia, dalam komentarnya di televisi Ukraina yaitu, kurangnya amunisi.
“Rusia lebih unggul dalam hal peralatan dan personel,” kata Illia Yevlash.
“Kami membutuhkan banyak amunisi untuk menghancurkan kekuatan dan intensitas tersebut,” lanjutnya.
Namun, Yevlash mengatakan tentara Rusia juga kemungkinan mengalami kekurangan amunisi, meski tidak separah Ukraina. Jika sebelumnya pasukan Rusia menembakkan 60.000 peluru sehari di seluruh garis depan, jumlahnya saat ini hanya sekitar setengahnya, katanya.
Yevlash juga mengomentari situasi di sekitar kota Bakhmut yang telah menjadi pusat pertempuran selama lebih dari setahun.
Pasukan Rusia bekerja keras untuk menerobos pertahanan Ukraina, dengan tujuan maju menuju Chasiv Yar, sebuah kota yang sangat termiliterisasi di dataran tinggi beberapa kilometer sebelah barat Bakhmut.
(Susi Susanti)