JAKARTA – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD, mengajak seluruh elemen bangsa sama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dikatakannya, itu bisa jadi satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Hal tersebut disampaikan oleh Mahfud MD dalam Istighosah Akbar di Alun Alun Kaum, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024). Menurutnya, ini menjadi salah satu cara bagi umat muslim untuk mendulang pahala.
“Mari jaga negara ini sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah yang telah memberi rahmat berkah berupa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” kata Mahfud di hadapan jamaah yang hadir.
Mahfud turut mengajak seluruh elemen bangsa untuk sama-sama merawat Indonesia agar jangan sampai menjadi negara maling. Oleh sebab itu, Mahfud meminta semua menghalangi jika sekarang sudah mulai jadi negara maling.
“Kita bersihkan anasir-anasir kleptokrasi dalam pemerintahan, itu yang penting karena NKRI ini adalah rahmat bagi kita semua. Insya Allah kalau kita kelola dengan baik, nanti 2045 negara ini akan menjadi baik,” ujar Mahfud.
Pada kesempatan itu, Mahfud menegaskan kedatangannya bukan untuk kampanye agar masyarakat memilih Ganjar-Mahfud. Tapi, ia menekankan apabila kehadirannya untuk berkampanye, ditujukan agar masyarakat memilih pemimpin yang baik.
Mahfud juga menjelaskan salah satu cara mengukur pemimpin yang baik melihat riwayat hidup, rekam jejaknya. Menurutnya, dalam memilih pemimpin yang pernah menjadi lurah, camat, atau bupati, dapat dilihat rekam jejaknya selama menjabat.
Sebab, apabila ada yang masa lalunya tidak baik, suka melanggar hukum, suka sewenang-wenang, itu cuma membangun kleptokrasi baru. Untuk itu, ia mengajak masyarakat memilih pemimpin yang baik.
Mahfud juga meminta umat Islam untuk melakukan shalat istikharah sebelum menentukan pilihan. Ia berharap, masyarakat tidak memilih karena tekanan, amplop atau suap yang sebenarnya cukup diambil uangnya sebagai sedekah.
“Apakah bapak itu boleh menerima amplop, boleh, kenapa tidak, anggap itu sedekah yang menerima dan memberi itu dapat pahala. Tapi, jangan pilih hanya karena amplop itu, ketika memilih itu kembali ke hati nurani,” ucap Mahfud.
Mahfud kembali menekankan ketika pencoblosan yang digelar pada 14 Februari 2024, dilihat kembali daftar calon-calon yang berkontestasi. Mahfud meminta masyarakat benar-benar menggunakan hati nurani sebelum akhirnya menentukan pilihan.
“Oh ini daftarnya, saya pilih ini, silakan. Nah itu namanya umat yang bertanggung jawab terhadap negaranya, dulu ulama kita ikut membangun negara ini ingin membangun negara yang seperti itu, negara yang adil,” kata mantan Menko Polhukam itu.
(Arief Setyadi )