BUDAPEST - Presiden Hungaria Katalin Novak mengundurkan diri pada Sabtu, (10/2/2024) setelah mendapat tekanan yang meningkat karena memberikan pengampunan kepada seorang pria yang dihukum karena membantu menutupi pelecehan seksual di panti asuhan.
Novak, sekutu dekat Perdana Menteri konservatif Viktor Orban, mengundurkan diri seminggu setelah pengampunan presidennya pertama kali dilaporkan oleh situs berita lokal 444.hu.
Pengungkapan tersebut menyebabkan kegaduhan publik dan tuntutan dari pihak oposisi agar dia dan mantan Menteri Kehakiman Judit Varga mundur. Varga, yang menjadi bintang baru di partai berkuasa Fidesz pimpinan Orban, mengundurkan diri sebagai anggota parlemen pada Sabtu.
Skandal terkait kasus pedofilia ini merupakan kemunduran yang jarang terjadi bagi Orban, yang telah berkuasa sejak 2010, dan sedang menghadapi pemilu parlemen Eropa saat negara tersebut baru saja keluar dari krisis inflasi.
Orban selama bertahun-tahun berkampanye untuk melindungi anak-anak dari apa yang ia gambarkan sebagai aktivis LGBTQ yang berkeliaran di sekolah-sekolah di negara tersebut. Hal ini merupakan salah satu dari beberapa masalah yang membuat Orban berselisih dengan Komisi Eropa.
"Saya melakukan kesalahan... Hari ini adalah hari terakhir saya berbicara kepada Anda sebagai presiden," kata Novak ketika ia mengumumkan pengunduran dirinya di televisi pemerintah. Dia mempersingkat kunjungan resmi ke Qatar dan tiba-tiba kembali ke Budapest pada Sabtu.