Pemberontakan tidak hanya dilakukan dengan gerilya di kampung-kampung, melainkan juga pada saat Bandung akan kedatangan rombongan Presiden RI beserta tamu dari Uni Sovyet, yaitu Wornsilov. Diduga akan ada pembunuhan yang dilakukan oleh DI/TII dengan menyamar sebagai Polisi Militer. Sehingga, pada 5 Mei 1957, dilakukan pembersihan area Rajamandala oleh KKAD. Kunjunganpun dapat terlaksana dengan aman.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat pada akhirnya dapat ditumpas saat Kartosuwiryo dan para petinggi organisasi tertangkap pada 1962 Mereka ditangkap di Gunung Geber di Malajaya, Jawa Barat melalui Operasi Pagar Betis, yaitu operasi pengepungan persembunyian Kartosuwiryo di Gunung Geber.
(Awaludin)