Sebab, katanya, akan menciptakan polarisasi politik, gangguan terhadap stabilitas politik dan ekonomi, menurunnya kepercayaan publik dan juga menciptakan preseden buruk dalam sejarah demokrasi dan politik nasional. Bersamaan dengan itu, Dzul Fikar memastikan Pemuda Muhammadiyah dan Kokam berada di garda depan mengawal presiden Joko Widodo hingga mencapai akhir periode kepemimpinannya.
“Pemuda Muhammadiyah dan Kokam berkomitmen untuk menjaga dan mengawal Presiden hingga akhir periode kepemimpinannya. Kami terus melakukan kerja-kerja strategis untuk memastikan keamanan terhadap fisik dan kepribadian presiden selarasa dengan usaha menjaga keamanan nasional dan menjaga potensi darurat pasca Pemilu berlangsung. Jutaan anggota Pemuda Muhammadiyah dan Kokam di daerah siap memastikan Presiden mengakhiri kepemimpinannya dengan khusnul khatimah," papar Fikar.
Pada penyampaian akhir, sesuai amanat Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Dzulfikar berharap bahwa detik-detik akhir Pemilu 2024 ini hendaknya diisi dengan upaya-upaya konstruktif untuk menjaga stabilitas nasional dan memastikan bahwa transisi kekuasaan dapat berjalan aman dan damai. Stabilitas tersebut seiring dengan harapan bahwa demokrasi Indonesia terus mengalami peningkatan kualitas.
"Seandainya proses telah dilaksanakan, dan berjalan normal, Apapun hasilnya nanti dapat diterima legawa seluruh pendukung dan rakyat Indonesia," tutupnya.
(Awaludin)