Kebocoran Gas Metana Terburuk dalam Sejarah, Berlangsung Selama Berbulan-bulan di Sumur Terpencil

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 16 Februari 2024 17:33 WIB
Keborocan gas metana terburuk dalam sejarah terjadi selama berbulan-bulan di sebuah sumur terpencil (Foto: Instagram/Departemen Ekologi Mangystau)
Share :

Kebocoran metana ini pertama kali diselidiki oleh perusahaan geoanalitik Perancis, Kayrros. Analisis mereka kini telah diverifikasi oleh Institut Penelitian Luar Angkasa Belanda dan Universitas Politeknik Valencia, di Spanyol.

Melihat data satelit, para ilmuwan menemukan konsentrasi metana yang tinggi terlihat pada 115 kesempatan terpisah antara Juni dan Desember 2023.

Berdasarkan pembacaan tersebut, Tthey menyimpulkan bahwa 127.000 ton metana keluar dari sumur tunggal ini.

Hal ini bisa menjadikannya kebocoran metana buatan manusia terburuk kedua yang pernah tercatat.

Luis Guanter dari Universitas Politeknik Valencia, yang membantu memverifikasi kebocoran tersebut, mengatakan hanya sabotase Nord Stream yang mungkin menyebabkan kebocoran yang lebih parah.

Pada September 2022, ledakan bawah air merobek dua pipa yang membawa gas Rusia ke Jerman yakni Nord Stream 1 dan 2, melepaskan hingga 230.000 ton metana ke atmosfer.

Menurut Badan Energi Internasional, metana bertanggung jawab atas sekitar 30% kenaikan suhu global sejak Revolusi Industri.

Meskipun pembacaan satelit dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti tutupan awan, namun para ilmuwan mengatakan mereka sangat yakin bahwa sejumlah besar metana keluar dari sumur tersebut.

“Kami mendeteksi gumpalan metana dari lima instrumen satelit sensitif metana yang berbeda,” kata Guanter.

“Masing-masing instrumen mengukur metana dengan cara tertentu, namun kami memperoleh pengukuran yang sangat konsisten dari semuanya,” lanjutnya.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Ekologi di wilayah Mangistau mengonfirmasi bahwa konsentrasi metana di udara melebihi batas legal pada 10 kesempatan terpisah antara 9 Juni dan 21 September.

Dilaporkan bahwa beberapa jam setelah ledakan awal, tingkat metana di udara 50 kali lebih tinggi dari yang diperbolehkan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya