Tetapi, ramalan juga menyoroti situasi politik yang semakin memanas, khususnya menjelang Pemilu 2024. Ada pernyataan yang menyiratkan adanya konflik politik, janji-janji yang tidak ditepati, serta sikap tidak konsisten dari pemimpin negara.
Kemudian, peperangan, kesalahpahaman di kalangan pejabat. Penjahat banyak berkuasa sementara orang baik semakin sedikit.
Dalam menyikapi dari ramalan-ramalan ini, penting untuk diingat bahwa bersifat kuno dan penafsirannya dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan keyakinan masing-masing.
Tidak semua orang menerima atau mempercayai keakuratan serta relevansi ramalan-ramalan ini, terutama dalam konteks zaman modern.
(Arief Setyadi )