KYIV - Militer Ukraina pada Senin (19/2/2024) mengatakan pasukannya telah mengambil posisi pertahanan baru di timur setelah mundur dari Kota Avdiivka yang direbut dan menangkis upaya Rusia untuk mengembangkan serangan ofensif.
Seperti diketahui, Rusia mengambil kendali penuh atas Avdiivka yang hancur setelah pasukan Kyiv mundur pada akhir pekan. Ini membuat kemajuan terbesar bagi Kremlin di medan perang sejak merebut kota Bakhmut pada Mei tahun lalu.
Jatuhnya Avdiivka adalah tanda paling jelas bahwa gelombang perang telah menguntungkan Rusia ketika Kyiv berjuang untuk memulihkan tenaga kerja dan Partai Republik AS menggagalkan upaya untuk mempersenjatai kembali sekutu Washington yang sedang melawan musuh bersenjata yang jauh lebih besar dan lebih baik.
“Militer Ukraina telah menempatkan dirinya pada garis pertahanan baru dan berhasil menangkis upaya penjajah Rusia untuk mengembangkan serangan,” tulis Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi melalui pesan Telegram.
Juru bicara militer Dmytro Lykhoviy, pasukan Rusia sedang berkumpul kembali dan mencari kantong perlawanan di Avdiivka, sambil menyerang di dekat kota Mariinka di bagian timur yang diduduki dan dekat desa di bagian tenggara yang dikuasai Kyiv.
Pengambilalihan Avdiivka mendorong pasukan Ukraina semakin jauh dari kota Donetsk yang dikuasai Rusia, sebuah pusat logistik penting yang digunakan oleh Moskow untuk mendukung operasinya di wilayah timur Ukraina yang sebagian diduduki, wilayah yang dikenal sebagai Donbas.
Serhiy Zgurets, direktur konsultan Defense Express yang berbasis di Kyiv, memperkirakan pasukan Rusia akan mencoba "meluruskan" garis depan di sekitar Mariinka dan melancarkan serangan baru di sekitar kota Vuhledar, yang dikuasai Kyiv.
Zgurets mengatakan pasukan Moskow memiliki sekitar 80.000 tentara yang dikerahkan di sekitar Bakhmut dan 40.000 tentara lainnya di sekitar Avdiivka, dan kemungkinan akan mencoba untuk bergerak menuju kota Chasiv Yar.
“Penarikan tersebut dipicu oleh ancaman terobosan musuh yang akan memutus semua rute pasokan bagi kelompok tersebut di bagian timur Avdiivka,” kata Zgurets, seraya menambahkan bahwa ia yakin penarikan tersebut dilakukan dengan baik.
Wakil komandan mereka, Maksym Zhoryn, mengatakan beberapa tentara dari Brigade Penyerangan Ketiga Ukraina, yang dikerahkan ke kota itu untuk memperkuat pasukan Kyiv pekan lalu, sempat dikepung seluruhnya pada satu titik, namun berhasil melarikan diri.
Pavel Mogila, komandan unit lapis baja di pasukan milisi Rusia yang berperang untuk Ukraina, mengatakan mereka membantu mengevakuasi pasukan dari kota tersebut menggunakan tiga kendaraan.
"Kami berdiri di daerah Lastochkyne. Jika Rusia mendekati jalan tersebut, mengambil barisan pepohonan di sekitarnya, maka itu pasti terjadi, jalan tersebut akan diblokade dan Avdiivka dikepung sepenuhnya,” terangnya.
Andrii Taran, seorang komandan Brigade ke-110, mengatakan Rusia telah membuat lelah para pejuang Hamas dengan serangan terus-menerus oleh kelompok kecil yang terdiri dari tiga atau empat tentara, sambil melakukan pengeboman dengan bom udara berpemandu.
"Rusia kemungkinan besar akan mencoba merebut wilayah sebanyak mungkin dalam waktu dekat, terutama di dalam perbatasan wilayah yang telah dinyatakan oleh Putin sebagai milik Rusia,” tulis Oleh Zhdanov, seorang analis militer yang berbasis di Kyiv.
Moskow secara sepihak menyatakan telah mencaplok wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina pada tahun 2022 meskipun tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu wilayah tersebut.
(Susi Susanti)