BRUSSELS - Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Jerman pada Kamis (22/2/2024) mendukung Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte untuk menggantikan Jens Stoltenberg sebagai Pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sehingga menempatkannya pada posisi yang kuat untuk memenangkan kepemimpinan aliansi transatlantik.
Stoltenberg akan menyelesaikan masa jabatannya pada Oktober mendatang. Nantinya tugas penerus Stoltenberg memiliki tugas mempertahankan dukungan anggota NATO untuk pertahanan Ukraina yang mahal terhadap invasi Rusia sambil menjaga terhadap eskalasi yang akan menarik aliansi tersebut langsung ke dalam perang dengan Moskow.
“Presiden Joe Biden sangat mendukung pencalonan PM Rutte untuk menjadi Sekretaris Jenderal NATO berikutnya,” kata seorang pejabat AS.
“PM Rutte memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya aliansi, ia adalah seorang pemimpin dan komunikator alami, dan kepemimpinannya akan membantu Aliansi dengan baik pada saat kritis ini,” lanjutnya.
Tergantung pada hasil pemilihan presiden AS pada November mendatang, pemimpin NATO berikutnya mungkin harus menghadapi masa jabatan kedua bagi Donald Trump, yang mendapat kritik keras dari para pejabat Barat awal bulan ini karena mempertanyakan komitmennya untuk membela sekutu NATO jika terpilih kembali.
Para pemimpin NATO ditunjuk berdasarkan konsensus, artinya semua anggota harus menyetujui keputusan akhir. Aliansi tersebut saat ini memiliki 31 anggota, dan Swedia siap untuk segera bergabung.
Para diplomat mengatakan Rutte adalah satu-satunya kandidat resmi untuk jabatan tersebut dalam kontes di belakang layar, meskipun beberapa pihak mengatakan nama Presiden Rumania Klaus Iohannis juga telah disebutkan dalam diskusi informal baru-baru ini.