Presiden Zelenskiy: Rusia Akan Coba Serangan Baru di Ukraina pada Awal Mei

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 26 Februari 2024 13:46 WIB
Presiden Ukraina mengatakan Rusia akan melakukan serangan baru ke Ukraina pada awal Mei (Foto: Reuters)
Share :

KYIV - Presiden Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (25/2/2024)) mengatakan Rusia sedang mempersiapkan serangan baru terhadap Ukraina yang dimulai pada akhir Mei mendatang atau musim panas. 

Berbicara sehari setelah ulang tahun kedua invasi Rusia ke Ukraina, Zelenskiy mengatakan penting bagi Kyiv dan sekutu Baratnya untuk tetap bersatu dan menegaskan kembali bahwa kemenangan Ukraina bergantung pada dukungan berkelanjutan dari Barat.

“Saya yakin, serangan mereka yang dimulai pada 8 Oktober belum membawa hasil apa pun. Kami, dari pihak kami, akan mempersiapkan rencana kami dan menindaklanjutinya,” kata Zelenskiy kepada wartawan di Kyiv, dikutip Reuters.

Zelenskiy mengatakan dia yakin Kongres Amerika Serikat (AS) akan menyetujui sejumlah besar bantuan militer dan keuangan baru dan bahwa Ukraina memerlukan keputusan itu dalam waktu satu bulan.

Upaya perang Ukraina bergantung pada dukungan Barat, katanya, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa hanya memasok 30% dari 1 juta amunisi yang dijanjikan.

Rusia memperoleh perolehan terbesar di medan perang sejak Mei 2023 pada bulan ini ketika mereka merebut kota Avdiivka, tempat pasukan Ukraina mundur agar tidak dikepung.

Zelenskiy mengatakan bahwa 31.000 tentara Ukraina telah terbunuh sejak Februari 2022, yang merupakan jumlah korban resmi pertama dalam lebih dari setahun. Kementerian luar negeri Rusia menolak pernyataan Ukraina dan menyebutnya tidak benar.

Zelenskiy mengatakan bahwa rotasi pasukan akan sangat penting dalam upaya perang dan menekankan bahwa Ukraina perlu mempersiapkan pasukan cadangannya dengan lebih baik.

Sebuah laporan New York Times pada Agustus 2023 mengutip para pejabat AS yang menyebutkan jumlah korban tewas di Ukraina hampir mencapai 70.000 orang. Laporan yang sama menyebutkan sebanyak 120.000 tentara Rusia tewas selama perang.

Penghitungan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen. Baik Rusia maupun Ukraina sering kali meremehkan jumlah korban militer mereka dalam perang tersebut, namun membesar-besarkan kerugian yang mereka klaim telah ditimbulkan satu sama lain.

Dua tahun setelah perang, pasukan Moskow bergerak di sepanjang garis depan sepanjang 600 mil (960 km) di timur dan selatan Ukraina. Masalah-masalah menumpuk mulai dari kekurangan peluru artileri dan kebutuhan akan rudal jarak jauh hingga kurangnya senjata baru. pasukan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya