CHINA – Pengunjung dari China atau Tiongkok mengklaim bahwa mereka dilarang naik dan melihat pesawat militer Jerman pada pertunjukan udara baru-baru ini, sehingga memicu permintaan maaf dari produsen Airbus.
Insiden tersebut diduga terjadi di Singapore Airshow, salah satu pameran penerbangan komersial dan militer terbesar di kawasan ini.
Klaim tersebut telah menjadi viral di media sosial Tiongkok dan memicu kontroversi.
Pejabat Jerman belum memberikan komentar. Airbus mengatakan pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Dalam salah satu video yang beredar luas yang direkam oleh seorang blogger Tiongkok pada akhir pekan, seorang wanita yang mengenakan tanda pengenal Airbus terlihat menanyakan kewarganegaraannya.
Pria tersebut berusaha memasuki pesawat angkut Airbus A400M milik angkatan udara Jerman, Luftwaffe.
Wanita tersebut mengatakan kepadanya bahwa dia perlu memeriksa kewarganegaraannya karena itu adalah pesawat Jerman.
Ketika dia mengatakan padanya bahwa dia orang Cina, sang wanita langsung menahannya masuk, dengan mengatakan itu peraturan Jerman dan pembatasan militer.
Tinjauan BBC menemukan bahwa beberapa aspek dalam video tersebut, termasuk pesawat yang terlihat di latar belakang dan identitas wanita tersebut, tampak asli.
Pengunjung Tiongkok lainnya juga mengklaim secara online bahwa mereka tidak diizinkan naik pesawat.
Blogger lain mengatakan dia diusir oleh staf militer Jerman, dan dia telah mengajukan keluhan resmi kepada penyelenggara pertunjukan udara dengan tuduhan diskriminasi terhadap orang Tiongkok.
Para komentator di Weibo menunjukkan bahwa pengunjung Tiongkok diizinkan mengunjungi pesawat militer negara lain, dan mengecam Airbus dan militer Jerman.
Ketika didekati oleh BBC, seorang perwakilan di kedutaan Jerman di Singapura merujuk wartawan ke Airbus karena mereka bertanggung jawab atas keamanan dan mengatur pintu masuk ke pesawat. Dia tidak menanggapi pertanyaan tentang tuduhan terhadap staf militer Jerman.
Airbus menolak mengomentari video tersebut. Namun produsen pesawat Eropa tersebut mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengetahui bahwa beberapa pengunjung di Singapore Airshow telah "mengajukan pertanyaan tentang akses" ke pesawat A400M.
“Kami segera berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pelanggan dan tim Airbus kami di pameran untuk memastikan bahwa pesawat terbuka untuk semua pengunjung selama sisa pertunjukan dirgantara. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” terangnya.
Airbus memposting permintaan maaf serupa di akun resminya di Weibo.
BBC juga telah menghubungi penyelenggara pertunjukan udara dan blogger Tiongkok untuk memberikan komentar.
Airbus menyebut A400M sebagai pesawat angkut militer "airlifter" tercanggih yang pernah ada. Pesawat ini dapat mengirim pasukan ke landasan udara kecil yang tidak siap di medan perang serta mengirim peralatan besar ke pangkalan, dan juga bertindak sebagai tanker pengisian bahan bakar di udara.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran Eropa terhadap akses negara Tiongkok terhadap teknologi militer Barat.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada tahun lalu memperingatkan agar teknologi Eropa tidak meningkatkan kapasitas militer Tiongkok.
(Susi Susanti)