Dituduh Diskriminasi, Pengunjung China Klaim Dilarang Naik Pesawat Militer Airbus Jerman

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 27 Februari 2024 08:58 WIB
Pnegunjung China klaim dilarang naik ke pesawat militer Airbus Jerman (Foto: Mothership)
Share :

Para komentator di Weibo menunjukkan bahwa pengunjung Tiongkok diizinkan mengunjungi pesawat militer negara lain, dan mengecam Airbus dan militer Jerman.

Ketika didekati oleh BBC, seorang perwakilan di kedutaan Jerman di Singapura merujuk wartawan ke Airbus karena mereka bertanggung jawab atas keamanan dan mengatur pintu masuk ke pesawat. Dia tidak menanggapi pertanyaan tentang tuduhan terhadap staf militer Jerman.

Airbus menolak mengomentari video tersebut. Namun produsen pesawat Eropa tersebut mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengetahui bahwa beberapa pengunjung di Singapore Airshow telah "mengajukan pertanyaan tentang akses" ke pesawat A400M.

“Kami segera berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pelanggan dan tim Airbus kami di pameran untuk memastikan bahwa pesawat terbuka untuk semua pengunjung selama sisa pertunjukan dirgantara. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” terangnya.

Airbus memposting permintaan maaf serupa di akun resminya di Weibo.

BBC juga telah menghubungi penyelenggara pertunjukan udara dan blogger Tiongkok untuk memberikan komentar.

Airbus menyebut A400M sebagai pesawat angkut militer "airlifter" tercanggih yang pernah ada. Pesawat ini dapat mengirim pasukan ke landasan udara kecil yang tidak siap di medan perang serta mengirim peralatan besar ke pangkalan, dan juga bertindak sebagai tanker pengisian bahan bakar di udara.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran Eropa terhadap akses negara Tiongkok terhadap teknologi militer Barat.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada tahun lalu memperingatkan agar teknologi Eropa tidak meningkatkan kapasitas militer Tiongkok.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya