ISRAEL – Penyelidik mengungkapkan bahwa pria yang membakar dirinya di depan kedutaan Israel meninggalkan postingan terakhir di Facebook dan video yang menjelaskan motifnya.
Dalam video dan berbagai postingan, Aaron Bushnell menyebut dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel sebagai alasan dia membakar diri dan tewas di depan gedung Washington DC.
Seperti diketahui, AS telah dikritik atas dukungan mereka terhadap Israel setelah Hamas secara brutal menyerang negara itu pada 7 Oktober, yang memicu perang hebat di Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina menurut Kementerian Kesehatan Gaza di Hamas dan 1.410 warga Israel.
Sebelum memutuskan membakar dirinya sendiri, Bushnell menulis postingan di Facebook yang telah dihapus.
“Banyak dari kita bertanya pada diri sendiri, 'Apa yang akan saya lakukan jika saya masih hidup pada masa perbudakan? Atau Jim Crow South? Atau apartheid? Apa yang akan saya lakukan jika negara saya melakukan genosida?' Jawabannya adalah, Anda sedang melakukannya. Saat ini juga,” tulisnya, dikutip The Mirror.
Kemudian, Bushnell memposting video lain sebelum dia keluar untuk melakukan aksi bakar dirinya, menjelaskan apa yang akan dia lakukan dan alasannya.
“Nama saya Aaron Bushnell, saya adalah anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat dan saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” katanya.
"Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, namun dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, aksi tersebut tidak ekstrem sama sekali. Inilah yang dianggap normal oleh kelas penguasa,” lanjutnya.
Dia mulai menyiarkan langsung aksi bakar diri di Twitch, situs streaming video populer. Video tersebut telah diambil dari Twitch, namun polisi telah mengungkap isinya.
Rekaman tersebut menunjukkan dia berjalan menuju kedutaan Israel, menyiram dirinya dengan cairan, menyalakan api, dan meneriakkan 'Bebaskan Palestina' berulang kali hingga dia meninggal. MPD dengan cepat mengepungnya, dengan satu petugas menodongkan pistol ke Bushnell, sementara yang lain memadamkan api.
Bushnell diketahui baru berusia 25 tahun dari San Antonio, Texas. Peristiwa ini terjadi sebelum jam 13.00 pada Minggu (25/2/2024) ketika dia berjalan menuju Kedutaan.
Bushnell meninggal pada Minggu (25/2/2024), seperti yang dikonfirmasi oleh Departemen Kepolisian Metropolitan di Washington.
(Susi Susanti)