Para siswa tersebut mengonsumsi jajanan itu saat jam istirahat sekolah dan membelinya dari pedagang asongan yang berjualan di sekitar sekolah.
"Dari pengakuan penjual, jajanan itu dibeli dari warung mainan grosir di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor," ujar Maisara.
Ketujuh anak tersebut sudah diberikan penanganan berupa pengobatan dan penanganan medis lanjutan. "Kita sudah koordinasi dengan pihak sekolah, orangtua murid. Kita juga sudah melakukan penyelidikan epidemiologi kepada para siswa terdampak," pungkasnya.
(Arief Setyadi )