Dalam keputusasaan, sang permaisuri yang sudah tua akhirnya meninggal karena tak sanggup menghadapi kutukan, sementara Putri Kandita tetap bertahan.
Rencana jahat para selir tak berhenti di situ. Mereka menghasut Prabu Siliwangi untuk mengusir Putri Kandita dengan alasan khawatir penyebaran penyakit kusta. Prabu Siliwangi setuju dengan usul tersebut.
Mendengar keputusan itu, Putri Kandita merasa terpukul dan memutuskan melarikan diri dari kerajaan. Berhari-hari berlari tanpa arah, akhirnya ia tiba di pesisir pantai selatan Pulau Jawa.
Lelah dan patah hati, Putri Kandita memilih beristirahat di salah satu batu karang di sekitar pantai. Saat tidur, ia bermimpi dapat menyembuhkan penyakit kusta dengan menceburkan diri ke laut.
Ketika terbangun, Putri Kandita memutuskan untuk benar-benar menceburkan diri ke laut dengan ombak besar. Tak disangka, borok di tubuhnya benar-benar hilang, dan kulitnya kembali mulus. Namun, meski sembuh, ia memilih tinggal di pesisir pantai selatan dan bergabung dengan masyarakat setempat.