SEOUL - Korea Selatan (Korsel) akan mulai mengerahkan dokter militer dan dokter dari pusat kesehatan masyarakat ke rumah sakit (RS) yang terkena dampak pemogokan massal pada Senin (11/3/2024).
Pengerahan ini dilakukan untuk membantu merawat pasien yang terkena dampak pemogokan hampir 12.000 dokter peserta pelatihan dari 100 rumah sakit karena rencana reformasi pemerintah.
Menteri Kesehatan Cho Kyoo-hong mengatakan pada pertemuan yang digelar pada Minggu (10/3/2024) bahwa dua puluh ahli bedah militer bersama dengan 138 dokter kesehatan masyarakat akan ditugaskan di 20 rumah sakit selama empat minggu.
“Dokter yang kembali bekerja sebelum tindakan administratif untuk menangguhkan izin selesai akan diberi keringanan hukuman,” kata Cho kepada KBS Radio pada Senin (11/3/2024).
Menurut laporan kementerian pertahanan, jumlah dokter militer yang diminta untuk membantu sejauh ini hanyalah sebagian kecil dari sekitar 2.400 dokter militer.
Pemerintah membantah pemogokan yang dimulai pada 20 Februari telah menyebabkan krisis kesehatan besar-besaran. Namun beberapa rumah sakit terpaksa menolak pasien dan menunda prosedur medis.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Jumat (8/3/2024) pagi, hampir 12.000 dokter yang melakukan protes di 100 rumah sakit telah meninggalkan jabatan mereka karena perselisihan mengenai rencana pemerintah untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran. Hal ini bertentangan dengan tekanan dari pihak berwenang untuk kembali bekerja.
Pihak berwenang Korea Selatan telah berusaha membujuk para dokter untuk kembali bekerja dengan memperingatkan mereka bahwa izin medis mereka dapat ditangguhkan namun sejauh ini tampaknya taktik tersebut tidak membuahkan hasil.