“Masih belum ada indikasi yang pasti,” kata Chili Tropper, seorang menteri kabinet Israel, kepada televisi Channel 13 Israel pada Senin (11/3/2024).
“Jika memang tersingkirnya Marwan Issa, yang dalam banyak hal merupakan kepala staf militer Hamas, itu merupakan pencapaian besar IDF dan Shin Bet,” lanjutnya.
Pejuang dari Hamas, yang menguasai Gaza, menewaskan 1.200 orang dalam serangan 7 Oktober dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel, sebuah serangan yang memicu salah satu perang paling berdarah dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Menurut pihak berwenang Gaza, kampanye balasan militer Israel di wilayah kantong padat penduduk tersebut telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina, sementara infrastruktur telah hancur dan ratusan ribu orang kini berada di ambang kelaparan.
(Susi Susanti)