GAZA - Wakil pemimpin militer Hamas Marwan Issa masuk dalam daftar 'paling dicari' Israel, bersama dengan Mohammed Deif, komandan Brigade al-Qassam, dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.
Tak heran jika Israel terus memburunya dan menginginkan kematiannya. Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Israel telah mengebom kamp pengungsi Al-Nusseirat di Gaza tengah pada Sabtu (9/3/2024) malam setelah mendapat informasi intelijen tentang lokasi Issa, orang kedua di sayap militer Hamas Brigade Izz el-Deen al-Qassam.
Dua pemimpin Hamas yakni Issa dan komandan lain yang dianggao bertanggung jawab atas senjata Hamas di Gaza menggunakan kompleks bawah tanah yang diserang jet Israel dalam operasi gabungan dengan dinas keamanan Israel Shin Bet.
Jika kematiannya terkonfirmasi, Issa akan menjadi pejabat tertinggi gerakan militan Islam yang dibunuh oleh Israel dalam perang lima bulan yang telah menghancurkan wilayah kantong pantai tersebut dan menewaskan puluhan ribu warga Palestina.
Issa, yang dikenal sebagai 'Manusia Bayangan' karena kemampuannya untuk tidak terlihat, adalah salah satu dari tiga pemimpin tertinggi Hamas yang merencanakan serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang dan diyakini telah mengarahkan operasi militer Hamas sejak saat itu. Kemudian.
Kematian Issa, jika dikonfirmasi, juga dapat mempersulit upaya untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera, meskipun Israel mengatakan pembicaraan terus berlanjut melalui mediator Mesir dan Qatar.
Hamas menyalahkan Israel karena menolak memberikan jaminan untuk mengakhiri perang dan menarik pasukan. Israel menginginkan gencatan senjata sementara untuk menjamin pembebasan sandera sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina, namun Israel mengatakan pihaknya tidak akan menghentikan perang sampai Hamas berhasil dikalahkan.
Para perunding menginginkan penghentian permusuhan selama Ramadhan, yang dimulai pada Senin (11/3/2024), namun serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Kota Gaza menewaskan 16 orang dan melukai beberapa lainnya.
Israel juga membunuh dua warga Palestina dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di kota selatan Khan Younis ketika penduduknya sedang berbuka pada hari pertama puasa Ramadhan.
IDF tidak segera mengomentari insiden tersebut. Namun mereka mengatakan pasukannya telah membunuh sekitar 15 militan dalam pertempuran jarak dekat dan serangan udara di Gaza tengah dan bahwa pasukan komando telah menargetkan lokasi yang diyakini digunakan oleh militan Hamas di Khan Younis.
Konflik tersebut telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, dan banyak di antara mereka yang tinggal di tenda-tenda darurat yang kekurangan makanan atau pasokan medis dasar di kota Rafah di selatan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera dan penghapusan hambatan terhadap bantuan yang menyelamatkan jiwa. Dia mengatakan ancaman serangan Israel terhadap Rafah dapat menempatkan masyarakat Gaza dalam lingkaran neraka yang lebih dalam.
(Susi Susanti)