Suasana di Haiti Genting, Geng Kriminal Ambil Bagian di Kekuasaan yang Baru

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 13 Maret 2024 05:15 WIB
Susana di Haiti genting, geng kriminal ambil bagian dari kekuasaan yang baru (Foto: Reuters)
Share :

HAITI - Matthias Pierre, mantan menteri di Haiti, menggambarkan situasi saat ini di negara itu sangat genting dengan angkatan bersenjata dan polisi yang tidak siap menghadapi kerusuhan akibat kekerasan geng kriminal.

Pierre, yang menyampaikan berita pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Ariel Henry kepada program Newsday BBC sebelum hal itu dikonfirmasi secara publik, mengatakan bahwa geng-geng tersebut kini berusaha untuk menjadi bagian dari kesepakatan pembagian kekuasaan yang baru.

Dia menambahkan bahwa penyelesaian politik seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa “dukungan” angkatan bersenjata internasional.

Kini terdapat pertanyaan mengenai apa yang akan terjadi terhadap pasukan keamanan beranggotakan 1.000 orang yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diperkirakan akan dipimpin oleh Kenya di Haiti untuk mencoba memulihkan ketertiban di sana.

Pegawai negeri sipil terkemuka di Kementerian Luar Negeri Kenya Korir Sing'oei mengatakan kepada BBC bahwa penempatan polisi di Haiti ditunda menyusul pengunduran diri Henry.

Dia menambahkan bahwa Kenya akan menunggu pelantikan otoritas konstitusional baru sebelum keputusan lebih lanjut diambil.

AS mengatakan mereka tidak perlu menunda misi tersebut. Kontribusi yang diusulkan untuk pasukan keamanan ini sekarang mencapai USD300 juta setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjanjikan tambahan USD100 juta untuk pasukan tersebut.

USD33 juta lainnya telah dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan.

Kelompok Caricom yang beranggotakan negara-negara Karibia, yang bertemu di Jamaika untuk membahas krisis di Haiti, telah menguraikan seperti apa bentuk dewan transisi yang mereka inginkan.

Badan ini akan terdiri dari tujuh anggota yang mempunyai hak suara dan dua pengamat serta mencakup perwakilan dari beberapa koalisi, sektor swasta dan masyarakat sipil, serta satu pemimpin agama.

Siapa pun yang ingin mencalonkan diri dalam pemilu Haiti berikutnya tidak akan dapat berpartisipasi.

AS memperkirakan dewan tersebut akan ditunjuk dalam dua hari ke depan, yang kemudian akan menunjuk perdana menteri sementara.

Dewan diharapkan akan membuka jalan bagi pemilu pertama di Haiti sejak 2016.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya