Villavicencio, seorang kritikus vokal terhadap korupsi dan kejahatan terorganisir, ditembak mati pada bulan Agustus setelah kampanye di Quito, hanya 11 hari sebelum pemilihan presiden negara tersebut.
Gambar yang disiarkan di televisi lokal menunjukkan polisi pada hari Rabu menyita pistol, senjata berburu dan olah raga, dan senapan jarak jauh, selain telepon seluler, komputer dan dokumen.
(Susi Susanti)