Salah satu dari tiga kelompok bersenjata, Freedom of Russia Legion, mengatakan melalui Telegram bahwa mengingat operasi militer terbatas yang dilakukan di dua wilayah tersebut, mereka meminta penduduk kota-kota tertentu untuk meninggalkan daerah tersebut.
Adapun Batalyon Siberia, mengatakan bahwa mereka telah mengamati suasana kepanikan di kota Grayvoron, di sebelah Kozinka dengan mobil-mobil yang mengantri untuk berangkat.
Dua dari kelompok tersebut telah melaporkan melancarkan serangan lintas batas awal pekan ini.
Di masa lalu, para pejabat Rusia menganggap kelompok tersebut sebagai boneka militer Ukraina dan Badan Intelijen Pusat AS, yang menurut Moskow berupaya menimbulkan kekacauan di Rusia.
Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia sebelumnya telah mengaku bertanggung jawab atas serangan lintas batas lainnya ke Rusia dari Ukraina.
(Susi Susanti)