MOSCOW - Rusia menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada 15-17 Maret. Ada 4 kandidat yang bertarung pada Pilpres kali ini, termasuk petahanan Vladimir Putin. Putin merupakan Presiden Rusia yang telah lebih dari 2 dekade memerintah negara tersebut.
Bagaimana dengan Pilpres 2024? Akankah Putin kalah?
Melansir Sky News, Rabu (16/3/2024), dengan kematian Alexei Navalny yang tidak dapat dijelaskan dan kandidat oposisi Boris Nadezhdin dilarang mencalonkan diri, tidak ada seorang pun yang tersisa yang dapat menjadi hambatan serius bagi enam tahun pemerintahan Vladimir Putin.
Namun, pemilu ini akan diawasi ketat oleh pihak yang ingin mengetahui intrik politik Rusia, serta opini masyarakat luas Rusia.
Jadi, apa yang bisa diharapkan dari hari pemungutan suara di Rusia dan apa pengaruhnya terhadap perang di Ukraina?
Kapan pemilunya?
Sebagian besar pemungutan suara dilakukan di Rusia dan wilayah-wilayah yang dianeksasi Ukraina selama tiga hari antara 15 dan 17 Maret, meskipun beberapa wilayah memberikan suara terlebih dahulu.
Rusia adalah negara besar dengan 11 zona waktu dan wilayah luas yang jarang penduduknya dan terpencil.
Saking besarnya, komisi pemilihan umum menggunakan helikopter untuk mengakses daerah-daerah terpencil di Siberia dan mendirikan tempat pemungutan suara pop-up.
Jajak pendapat keluar akan tersedia beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup. Hasil resmi akan diumumkan beberapa hari kemudian.
Ini pertama kalinya pemungutan suara multi-hari digunakan dalam pemilihan presiden Rusia dan juga yang pertama memungkinkan pemilih memberikan suara secara online.
Kelompok oposisi pada 2021 mengatakan pemungutan suara digital dalam pemilihan parlemen menunjukkan tanda-tanda manipulasi.