IRLANDIA – Leo Varadkar secara mendadak mengumumkan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri (PM) Irlandia dan pemimpin partai pemerintahan Fine Gael pada Rabu (20/3/2024).
Dalam konferensi pers yang diadakan secara tergesa-gesa di luar gedung pemerintah di Dublin, dia mengatakan tidak ada “alasan nyata” di balik kepergiannya yang mengejutkan itu.
“Saya mengundurkan diri sebagai presiden dan pemimpin Fine Gael, efektif hari ini, dan akan mengundurkan diri sebagai Taoiseach segera setelah pengganti saya dapat menduduki jabatan itu,” terangnya, dikutip Reuters.
"Saya tidak punya rencana lain. Saya tidak punya rencana apa pun. Saya tidak punya rencana pribadi atau politik yang pasti,” lanjutnya.
Kepergian Varadkar yang mengejutkan sebagai ketua koalisi tiga partai antara Fine Gael, Fianna Fail dan Partai Hijau, tidak secara otomatis memicu pemilihan umum.
Dia telah meminta pemimpin baru partainya untuk dipilih menjelang konferensi tahunan Fine Gael pada 6 April mendatang.
Parlemen kemudian akan memilih orang tersebut untuk menjadi PM setelah libur Paskah.
Varadkar menambahkan bahwa pemimpin baru mungkin memiliki posisi yang lebih baik darinya untuk meraih kemenangan dalam pemilu berikutnya, yang harus diadakan pada Maret 2025.
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, dan melakukan pencarian jiwa, saya yakin bahwa seorang Taoiseach baru dan pemimpin baru akan memiliki posisi yang lebih baik daripada saya untuk mencapai hal itu."
Penggantinya akan memiliki waktu sekitar 12 bulan untuk mencoba merebut kembali keunggulan jajak pendapat yang dimiliki partai oposisi utama Sinn Fein atas Fine Gael dan mitra koalisi utama mereka Fianna Fail.
Jajak pendapat menunjukkan koalisi saat ini juga mempunyai peluang untuk terpilih kembali.
Para pemimpin mitra koalisi Varadkar mengatakan mereka terkejut ketika dia memberi tahu mereka tentang rencananya pada pertemuan mingguan rutin pada Selasa (19/3/2024).
Varadkar menjadi PM gay pertama di negara yang pernah menganut agama Katolik pada 2017.
Dia juga orang termuda yang memegang jabatan tersebut. Pemerintahan Varadkar telah menyaksikan pemulihan ekonomi yang tajam dari pandemi Covid-19 namun masih berjuang untuk mengatasi krisis perumahan yang telah berlangsung selama satu dekade.
(Susi Susanti)