Kisah LB Moerdani Terjun Payung Usir Pemberontak PRRI di Pekanbaru

Ricko Setya Bayu Pradana Junior, Jurnalis
Sabtu 23 Maret 2024 03:00 WIB
LB Moerdani (Foto: dok istimewa/Okezone)
Share :

 

JAKARTA - Jenderal Kopassus LB Moerdani atau sering dikenal sebagai Benny Moerdani mencatat berbagai pencapaian selama kariernya sebagai prajurit TNI. Tindakan berani yang telah dilakukannya dalam berbagai medan pertempuran selalu menjadi cerita-cerita kepahlawanan yang dikenang.

Salah satu kisahnya saat Benny berhasil mengatasi pemberontakan bersenjata Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia dan Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta) yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Hussein di Pekanbaru, Riau pada tahun 1958 lalu.

Pemberontakan bersenjata tersebut dilakukan atas dasar ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.

Saat itu, Letnan Satu (Lettu) Benny Moerdani diberi tugas untuk merebut kendali Kota Pekanbaru yang masih dipegang oleh musuh dengan senjata-senjata lengkap yang baru saja diperoleh dari luar negeri.

Hal yang menariknya, untuk mencapai area target, Benny Moerdani harus melakukan terjun dari pesawat. Padahal sebelumnya ia belum pernah melakukan terjun.

Kala rekan-rekannya sedang menjalani pelatihan di Margahayu, Jawa Barat, Benny sedang dalam keadaan sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Alhasil dengan informasi singkat yang diberikan oleh Letnan II Soeweno di tepi landasan, akhirnya Benny mengambil keberanian untuk melompat dari pesawat C-47 Skytrain. Hasilnya, dia berhasil mendarat dengan aman di semak-semak bersama dengan rekannya.

Bersama dengan pasukanya, Benny Moerdani, yang kemudian menjabat sebagai Panglima TNI itu mengatur serangan. Meskipun pada saat itu PRRI dilengkapi dengan senjata dan peralatan perang yang lebih canggih daripada TNI.

Di bawah kepemimpinan Benny Moerdani, pasukannya berhasil mengusir pemberontak yang berada di sekitar Lapangan Udara Simpang Tiga Pekanbaru.

Setelah sukses mengusir pemberontak, Benny Moerdani kembali diminta oleh Letkol Udara Wiriadinata untuk menuju pusat Kota Pekanbaru karena di sana terdapat pusat kegiatan PRRI.

Tanpa ragu, Benny Moerdani kemudian meminta 4 anggotanya, termasuk sahabatnya Soeweno dan Lettu Dading Kalbuadi, untuk bergabung.

Mereka menggunakan Jeep Willy 44 yang berhasil direbut dari PRRI di bandara. Setibanya di Pekanbaru, Benny dan keempat pasukannya menemukan bahwa sejumlah wilayah telah dikuasai oleh PRRI. Mereka segera bertindak untuk menaklukkan pemberontak tersebut.

Meskipun jumlah mereka hanya berlima, sebagian besar pemberontak menyerah tanpa pertarungan.

Demikian cerita kepahlawanan Jenderal Kopassus LB Moerdani, yang hanya didampingi oleh 4 prajurit namun berhasil mengusir pemberontak PRRI.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya