Sejumlah korban mengaku ikut arisan sejak tahun 2022, namun mulai 2023 arisan sudah bermasalah. Sementara pihak pengelola dianggap tak mempunyai itikad baik sebelum kasus ini dilaporkan polisi.
“Kita pengenya diselesaikan kekeluargaan, tapi dia (pengelola arisan) selalu sembunyi saat mau kita temui,” terang Hanny.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengaku masih mendalami kasus dugaan arisan bodong ini.
“Masih kita dalami, motif dan detail perkaranya bagaimana, sejumlah terduga korban sudah kita mintai keterangan,” jelasnya.
(Arief Setyadi )