BANDUNG - Polda Jawa Barat mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang akibat pertemuan arus kendaraan di Km 152 Tol Cipali selama arus mudik Lebaran 2024.
Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Afandi mengatakan, kemacetan berpotensi terjadi di titik pertemuan arus kendaraan dari arah Tol Cipali dan Tol Cisumdawu tersebut.
“Ada pertemuan di Km 152 Tol Cipali dimana arus kendaraan dari Jakarta dan arus lain dari Tol Cisumdawu akan bertemu di Km 152, kita antisipasi," kata Edwin usai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2024 di Hotel El Royale, Kota Bandung, Kamis (28/3/2024).
Adapun langkah antisipasi tersebut, yakni dengan menerapkan contraflow di Km 147-169 yang akan dilakukan saat mudik lebaran nanti.
“Tentunya ini kita akan antisipasi dengan membuat contraflow di Km 147-169 untuk menghindari kepadatan akibat pertemuan arus lalu lintas di Km 152 dan hambatan di rest area Km 166," jelasnya seraya mengatakan bahwa penerapan contra flow tersebut akan dilakukan dangan melihat situasi dan kondisi arus lalu lintas nanti.
Dalam kesempatan itu, Edwin juga menjelaskan terkait pengamanan jalur Puncak seiring dengan rencana pemberlakukan ganjil genap saat terjadi kepadatan arus kendaraan.
"Selama Operasi Ketupat Lebaran 2024, jalur Puncak akan diberlakukan rekayasa genap ganjil saat arus lalu lintas dalam kondisi padat. Tentunya harus ada pembatasan arus lalu lintas yang akan masuk ke wilayah Puncak,” jelasnya.
Selain ganjil genap saat arus mudik, pihaknya pun akan memberlakukan contra flow di jalur Puncak, khususnya saat libur Lebaran dimana kawasan Puncak kerap menjadi tujuan masyarakat untuk berwisata.
"Meski begitu, apabila situasi kawasan Puncak dalam kondisi misalnya urgensi ataupun dalam kondisi bencana dan sebagainya, maka penanganan arus lalu lintas di kawasan Puncak akan berbeda dengan biasanya," imbuh Edwin seraya berharap pemberlakuan ganjil genap dapat menekan jumlah kendaraan yang melintas di jalur Puncak.
Edwin pun meminta masyarakat agar mengikuti arahan dan prediksi-prediksi yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait mudik Lebaran 2024.
"Kita berkeinginan agar masyarakat lebih menyesuaikan dengan prediksi-prediksi yang disampaikan oleh pemerintah, misalnya terkait kapan berangkat ataupun balik dari mudik," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, A Koswara mengungkapkan pentingnya menyamakan persepsi untuk persiapan mudik Lebaran 2024.
"Jadi kita sama-sama dengan seluruh stakeholder membahas beberapa poin yang harus sama persepsinya, agar terjadi sinergitas dalam pelaksanaannya," katanya.
Menurut Koswara, salah satu poin penting yang dibahas dalam rakor tersebut, yakni terkait mitigasi bencana di jalur mudik lebaran.
“Kalau mitigasi itu pertama pertimbangan dari perkiraan cuaca dulu. Memang ada perkiraan cuaca yang memungkinkan terjadi di daerah selatan, intinya masih ada curah hujannya," ungkapnya.
Adapun potensi bencana yang diwaspadai di antaranya longsor, tanah amblas, dan banjir di sepanjang jalur mudik di Jabar. Untuk mengantisipasinya, kata Koswara, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar akan menyiagakan armada dan alat berat.
"Dari Dinas Bina Marga kemarin sudah disampaikan kesiapannya, armada dan alat berat disiagakan. Tentu kerja sama dengan kabupaten/kota," imbuhnya.
Koswara pun berharap partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana selama musim mudik maupun balik Lebaran 2024, terutama di kawasan rawan bencana.
"Paling penting juga keterlibatan masyarakat untuk hal kedaruratan, terutama di kawasan rawan bencana," tandasnya.
(Awaludin)