Perayaan dimulai dengan salat subuh diikuti dengan sarapan pagi raksasa, yang pertama selama sebulan penuh, yang mencakup manisan, serta msemn (roti pipih) dan pancake Maroko yang terkenal, yang disebut baghrir.
Anak-anak Maroko juga mengenakan pakaian baru dan menerima hadiah atau uang.
Pada siang hari, warga Maroko saling bertukar kunjungan dan berbagi makan siang untuk pertama kalinya setelah menjalani puasa selama sebulan.
Makanan yang disajikan saat Idul Fitri berbeda-beda antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Meskipun beberapa orang lebih menyukai couscous, yang lain lebih suka memasak tagine gurih yang terkenal, baik dengan daging domba atau ayam.
(Susi Susanti)