Fatique dan Microsleep, Sangat Berbahaya saat Mengemudi

Opini, Jurnalis
Jum'at 12 April 2024 20:07 WIB
Share :

Demikian pula bila nantinya sudah dilakukan Analisis menggunakan Alat TAA (Traffic Accident Analysis) berbasis LIDAR (Light Detection and Ranging) dgn menggunakan Sinar Laser yg kini lazim digunakan Korlantas Polri, akan bisa sangat didapatkan Analisis yg Akurat bagaimana terjadinya Laka Lantas yg mengakibatkan hingga 7 (tujuh) korban meninggal dunia tersebut, karena kalau melihat Posisi dan Kondisi Bus setelah kejadian cukup jauh berbeda dgn kondisi Daihatsu GarndMax dan Bus Primajasa beberapa hari sebelumnya yg mengakibatkan hingga 12 (dua belas) korban jiwa.

Kembali pada Antisipasi terjadinya Fatique yg mengakibatkan Micro-Sleep, maka perlu benar2 serius utk diterapkan pengawasan serius terhadap para pengemudi, terutama utk Pengemudi Kendaraan Umum yg banyak mengangkut Penumpang. Durasi waktu maksimal sopir dibalik kemudi dalam mengemudikan kendaraan memang harus benar2 diterapkan dan diberi sanksi bilamana dilanggar. Manajemen transportasi semacam ini diluar negeri sudah sangat ketat diterapkan bahkan diberikan Monitor yg bisa langsung berhubungan dgn Pool Bus / Kendaraan Umum dimaksud bahkan dgn Aparat keamanan.

Salah satu bentuk lain dari alat monitoring pengemudi ini bisa embedded (menjadi satu) dgn Dash-Cam atau juga GPS Mobil bernama "Driver Monitoring System" yg bisa mengeluarkan suara nyaring jika sensor mendeteksi mata pengemudi mulai menutup dgn cara karena mendeteksi pupil mata dan wajah secara real time. Demikian juga akan mendeteksi bila kendaraan berpindah jalur atau mendahului kendaraan lain namun dalam kondisi yg tidak aman. Saat menjadi Narasumber di salahsatu TV (iNews) menjelaskan Tragedi Km 58 bbrp hari lalu, saya sempat menunjukkan Fungsi2 tsb dalam alat Dash-Cam yg diperagakan.

Kesimpulannya, Micro-Sleep memang sangat mungkin hal yg dialami oleh Jalur Widodo sopir Bus Rosalia Indah saat peristiwa Kecelakaan di Km 370 kemarin, namun hal tsb disebabkan oleh akibat Fatique yg dialami sebelumnya karena Manajemen Transportasi yg belum baik diterapkan di Indonesia. Oleh sebab itu Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri yg menjadi Garda terdepan pengawasan dan penegakan disiplin berlalulintas di Indonesia sebaiknya lebih tegas dalam menerapkan semua hal yg sudah disebutkan diatas agar tidak banyak lagi Korban di jalan akibat tidak digunakannya Ilmu Pengetahuan baik yg berbasis Kesehatan Masyarakat maupun Teknologi Informasi yg bila digunakan dgn benar akan sangat bermanfaat ... (semoga).

Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen, sekaligus Magister Kesehatan Masyarakat dari UGM (Asli).

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya