Setelah berhasil membuat Surabaya tunduk, Panembahan Senopati kemudian menggerakkan bala tentaranya untuk menduduki Madiun. Tapi ternyata jumlah prajurit Madiun jauh lebih banyak daripada Mataram.
Saat itu adipati Madiun juga mengumpulkan para bupati untuk mempersiapkan pasukan masing-masing, menghadapi gelombang serangan dari Mataram. Bentrokan pun pecah di antara dua kekuatan itu. Mataram menghadapi serangan besar dari Madiun dan Ponorogo, hal inilah yang memunculkan strategi tipu muslihat dari Senopati kala itu.
(Angkasa Yudhistira)