Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang Disebut Keturunan Nabi Muhammad

Rachel Eirene Nugroho , Jurnalis
Rabu 24 April 2024 16:21 WIB
Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang disebut keturunan Nabi Muhammad (Foto: AFP)
Share :

Pemimpin tertinggi mengangkat Ebrahim Raisi sebagai hakim agung pada tahun 2019. Pemimpin tersebut semakin menguatkan citranya yang anti korupsi dengan posisi tersebut. Banyak persidangan publik yang telah dilakukan dan juga mengadili tokoh-tokoh yang dekat dengan pemerintah dan peradilan. Kampanye kepresidenannya pun dimulai kembali dengan melakukan kunjungan ke hampir seluruh 32 provinsi di Iran.

Raisi menggambarkan dirinya sebagai pendukung para pekerja keras Iran dan tetap meningkatkan bisnis lokal walau sedang diberi sanksi oleh AS. Kampanye Raisi pada tahun 2021 mengusung tema yang hanya memberikan janji-janji terbatas karena tidak ada kandidat lain lagi yang dapat memberikan tantangan serius kepada Raisi ketika situasi ekonomi Iran sedang buruk, maraknya diskualifikasi terhadap kandidat reformis maupun moderat serta menurunnya jumlah pemilih.

Dapat dikatakan kali ini Raisi cukup percaya diri dalam menjalankan proses pemilihan calon presiden.

Raisi sebelum menjabat sebagai presiden pun telah dihadapkan pada situasi serta keputusan yang sulit. Sebelumnya Raisi sangat menentang Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang merupakan sebutan resmi untuk perjanjian nuklir. Namun kemudian Raisi mulai bersedia untuk mendukung perjanjian tersebut dengan membangun pemerintahan yang ‘kuat’ agar dapat mengarahkannya ke arah yang benar.

Jika perjanjian tersebut akhirnya dapat disepakati oleh Iran, maka dapat mengarahkan pada pencabutan sanksi AS serta berkurangnya program nuklir Iran yang telah memperkaya uranium hingga 63%, nilai tertinggi yang pernah dinilai. Selain JCPOA, Raisi juga dituntut untuk dapat menyelesaikan problematika negara Iran saat itu dimana sedang terjadinya inflasi yang tinggi, meningkatnya tingkat pengangguran, pandemi Covid-19 yang mematikan, dan defisit anggaran yang besar.

Melihat situasi negaranya yang sedang banyak menghadapi permasalahan tidak membuat Raisi mengundurkan diri melainkan mendorongnya untuk merancang rancangan yang dapat memperbaiki permasalahan tersebut satu-satu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya