Devide et Impera VOC Berhasil Acak-Acak Kesultanan Mataram hingga Timbulkan Konflik Usai Perjanjian Giyanti

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 26 April 2024 06:16 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok Istimewa/Okezone)
Share :

Rupanya, pembagian Jawa yang terjadi dua kali ini di pertengahan abad ke-18, tidak memberikan kepuasan bagi sebagian pihak. Salah satu yang kurang puas itu adalah Pangeran Singosari (1727-68). Singosari merupakan putra Susuhunan Amangkurat IV, yang bertahta pada 1719 - 1726, dari Ratu Kadipaten, sehingga masih terhitung sebagai adik tiri Sultan Hamengkubuwono I sekaligus masih merupakan paman Pakubuwono III.

Pangeran Singosari ini juga konon dikenal sebagai Pangeran Arya Prabujaka atau Prabujaya. Dia mulai memberontak kepada keraton kakak tirinya, Pakubuwono II, di Kartasura ketika berusia 16 tahun pada 1743. Setelah Perjanjian Giyanti, dia tidak mau tunduk kepada sultan maupun sunan.

Supaya lebih efektif, dia pergi ke Malang bersama anaknya yang bergelar raden mas. Di Malang, Pangeran Singosari bersekutu dengan bupati setempat, Raden Tumenggung Malayakusuma, yang saudara perempuannya dia nikahi.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya