Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan di Indonesia, Tersulut Isu Black Lives Matter

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Rabu, 02 Agustus 2023 |07:00 WIB
5 Fakta Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan di Indonesia, Tersulut Isu <i>Black Lives Matter</i>
Ilustrasi (Foto: Dok Istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bersamaan dengan pengembalian keris Pangeran Diponegoro Raja Belanda, Wilhelm-Alexander menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kekerasan yang terjadi pada masa-masa akhir kependudukan Belanda di Indonesia.

Permohonan maaf ini didasari oleh fakta-fakta yang ditemukan tim research mengenai kekerasan yang dilakukan Belanda, yang kemudian oleh mereka disebut dengan excessive violence atau kekerasan yang eksesif.

Okezone merangkum 5 fakta Belanda minta maaf ke Indonesia atas perbudakaan selama penjajahan. Berikut ulasannya:

1. Belanda Bentuk Tim Kaji Kekerasan selama Penjajahan

Selain membentuk tim yang bertugas melakukan research mengenai kekerasan atau selama pendudukan Belanda di Indonesia, mereka juga membentuk tim lain yang bertugas untuk melakukan penelitian mengenai perbudakan yang dilakukan oleh Belanda di seluruh dunia.

2. Permintaan Maaf Belanda Dipicu Isu Black Live Matter

Anggota Komite Repatriasi Benda Sejarah dan Budaya Indonesia, Dr. Sri Margana, M.Phil, menjelaskan bahwa hal ini dipicu oleh isu Black Live Matter. Isu ini sendiri muncul setelah terjadinya kematian orang kulit hitam di Amerika oleh polisi kulit putih, kemudian memicu protes diseluruh dunia.

3. Ditemukan Fakta Perbudakan dalam Isu Black Live Matter

Isu Black Live Matter ini melebar hingga pembahasan bagaimana awal mula orang-orang kulit hitam Amerika datang. Lalu ditemukan fakta bahwa kedatangan mereka merupakan hasil perbudakan yang terjadi pada masa lampau.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement