3. Kentang
Nilai ekspor kentang Israel pada tahun 2021 bernilai USD82 ribu (Rp1,3 miliar), pada tahun 2020 bernilai USD105 ribu (Rp1,7 miliar), dan pada tahun 2019 bernilai USD127 ribu (Rp2 miliar).
4. Paprika
Nilai ekspor paprika Israel pada tahun 2021 bernilai USD77 ribu (Rp1,2 miliar), pada tahun 2020 bernilai USD91 ribu (Rp1,4 miliar), dan pada tahun 2019 bernilai USD95 ribu (Rp1,5 miliar).
5. Wortel
Nilai ekspor wortel Israel pada tahun 2021 bernilai USD38 ribu (Rop617 juta), pada tahun 2020 bernilai USD28 ribu (Rp455 juta), dan pada tahun 2019 bernilai USD47 ribu (Rp775 juta).
6. Lobak dan lobak kecil
Nilai ekspor lobak dan lobak kecil Israel pada tahun 2021 bernilai USD23 ribu (Rp379 juta), pada tahun 2020 bernilai USD23 ribu (Rp376 juta), dan pada tahun 2019 bernilai USD18 ribu (Rp295 juta).
7. Mangga
Nilai ekspor mangga Israel pada tahun 2021 bernilai USD25 ribu (Rp409 juta), pada tahun 2020 bernilai USD22 ribu (Rp365 juta), dan pada tahun 2019 bernilai USD25 ribu (Rp406 juta).
Israel banyak mengekspor hasil pertaniannya ke Amerika Serikat dan Eropa. Kurma merupakan hasil pertanian yang paling banyak diekspor. Mengutip Aljazeera, Israel memproduksi 136,956 ton kurma dengan nilai ekspor USD181 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun. Fakta menarik mengenai kurma Israel yaitu sebagian besar operasinya dilakukan di pemukiman ilegal dan mempekerjakan pekerja Palestina namun dengan upah yang rendah. Resiko para pekerja Palestina dalam bekerja di ladang seperti terpapar suhu tinggi dan terluka akibat lokasi perkebunan yang tinggi sering kali tidak diberikan layanan kesehatan serta kompensasi oleh Israel.
(Susi Susanti)