Israel Ketar-ketir, ICC Bakal Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Komandan Militer Terkait Kejahatan Perang di Gaza

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 03 Mei 2024 09:13 WIB
Israel ketar-ketir, ICC bakal keluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu dan komandan militer terkait kejahatan perang di Gaza(Foto: Reuters)
Share :

ISRAEL – Para pejabat Israel semakin khawatir bahwa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) berencana mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pemimpin militer dan politik mereka karena dicurigai melakukan kejahatan perang. Laporan menunjukkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mungkin termasuk di antara mereka.

ICC, yang berbasis di Den Haag, telah menyelidiki tindakan Israel di wilayah pendudukan selama tiga tahun terakhir dan baru-baru ini juga menyelidiki tindakan Hamas. ICC mempunyai kekuasaan untuk menuntut dan mengadili individu atas kejahatan paling serius menurut hukum internasional.

Sebelumnya mereka telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin termasuk Vladimir Putin dari Rusia, Muammar Khadafi dari Libya, dan panglima perang Uganda Joseph Kony.

Netanyahu menyebut prospek masuknya tokoh-tokoh senior Israel ke dalam daftar buronan merupakan sebuah tindakan yang sangat keterlaluan dan menuduh ICC berusaha melumpuhkan kemampuan Israel untuk mempertahankan diri.

Namun fakta bahwa dia memilih untuk melontarkan komentar publik yang keras menunjukkan bahwa, di balik layar, skenario seperti itu sedang dibahas secara aktif.

Israel bukan anggota ICC dan menegaskan bahwa pengadilan tersebut tidak mempunyai yurisdiksi atas hal tersebut. Namun pengadilan telah memutuskan bahwa sejak tahun 2015 mereka sebenarnya memiliki yurisdiksi atas Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza setelah Palestina meratifikasi perjanjian pendiriannya, Statuta Roma, sebagai Negara Palestina.

Belum pernah ada negara demokrasi ala Barat yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpinnya oleh ICC. Jika hal ini terjadi pada Netanyahu, maka dia akan menjadi orang pertama.

Masyarakat Israel memiliki kekhawatiran khusus mengenai stigma dan potensi isolasi yang mungkin timbul.

Meskipun ICC belum mengkonfirmasi klaim Israel tersebut saat Kepala Jaksa Karim Khan KC mengunjungi Israel dan Tepi Barat yang diduduki pada bulan Desember lalu, namun pesannya sangat jelas.

Khan yang juga pengacara asal Inggris mengunjungi lokasi serangan Hamas di desa-desa Israel dekat pagar Gaza, yang ditembus oleh kelompok bersenjata pimpinan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Dia juga bertemu dengan para pemimpin politik, dan melakukan perjalanan ke Ramallah untuk berbicara dengan keluarga korban Palestina tentang pengalaman mereka di Gaza dan Tepi Barat. Dia mengutuk kekerasan yang dialami warga sipil di kedua belah pihak, dan berjanji akan menyelidikinya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya