Profil Presiden Kolombia yang Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Rachel Eirene Nugroho , Jurnalis
Jum'at 03 Mei 2024 17:31 WIB
Profil Presiden Kolombia yang putuskan hubungan diplomatik dengan Israel (Foto: Reuters)
Share :

BOGOTA - Gustavo Petro selaku Presiden Kolombia mengumumkan pada Rabu (01/05/2024) bahwa pemerintahannya akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel secara efektif pada hari Kamis (02/05/2024).

Mengutip The Associated Press, hal ini dilakukan Presiden Kolombia tersebut sejak eskalasi terbaru ketegangan antar negara terkait perang Israel-Hamas.

“Di sini, di hadapan Anda, pemerintahan perubahan, presiden republik ini mengumumkan bahwa besok kami akan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara IsraeL karena memiliki pemerintahan, karena memiliki presiden yang melakukan genosida,” kata Petro di depan massa di Bogota yang bersorak untuk memperingati Hari Buruh Internasional, dikutip Reuters.

Kolombia sudah menjadi salah satu mitra terdekat Israel di Amerika Latin sejak dulu. Mengutip Toronto Star, banyak persenjataan militer Israel seperti pesawat tempur dan senapan mesin yang dibeli Kolombia untuk melawan kartel narkoba di negaranya. Namun semenjak Gustavo Petro menjabat sebagai Presiden Kolombia pada tahun 2022, hubungan antara kedua negara ini mendingin.

Gustavo Petro yang lahir pada tanggal 19 April 1960 di Ciénaga de Oro, Kolombia, merupakan presiden sayap kiri pertama di Kolombia. Saat masih kecil, beliau bersama keluarganya berpindah ke kota pertambangan garam Zipaquirá, Cundinamarca, yang kemudian menjadi kota tempat Petro tumbuh. Situasi kemiskinan di kota tersebut telah memberi dampak bagi kehidupan Petro dan dari situlah awal mula dimulai pandangan dunia kiri Petro.

Mengutip Britannica, Petro direkrut oleh gerakan 19 April atau yang dikenal dengan kelompok M-19, kelompok gerilya beraliran Marxis yang sering melakukan tindakan militan. Beberapa tindakan yang pernah dilakukan kelompok ini yaitu penculikan dan pembunuhan seorang pemimpin buruh tahun 1976, penggerebekan gudang senjata Bogota tahun 1979, dan penculikan tamu pesta koktail di Kedutaan Besar Republik Dominika di Bogota tahun 1980.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya