NEW YORK - Seorang pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (5/5/2024) menuduh Israel terus menolak akses kemanusiaan PBB di Jalur Gaza, saat kepala pangan PBB memperingatkan bahwa kelaparan besar-besaran telah terjadi di bagian utara wilayah kantong tersebut yang dihuni 2,3 juta orang.
Meskipun bukan deklarasi kelaparan yang formal, namun Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia Cindy McCain mengatakan dalam wawancara NBC News yang disiarkan pada Minggu (5/5/2024) bahwa berdasarkan informasi di lapangan menyatakan ada kelaparan besar-besara di utara dan bergerak ke arah selatan.
Kepala badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Minggu (5/5/2024) menuduh Israel terus menolak akses bantuan PBB di Gaza dalam upaya menghindari kelaparan.
“Hanya dalam 2 minggu terakhir, kami telah mencatat 10 insiden yang melibatkan penembakan terhadap konvoi, penangkapan staf PBB termasuk intimidasi, menelanjangi mereka, ancaman dengan senjata & penundaan lama di pos pemeriksaan yang memaksa konvoi untuk bergerak dalam kegelapan atau dibatalkan,” tulis Lazzarini. pada X.
Lazzarini juga menyerukan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya untuk menghentikan serangan apa pun terhadap perlintasan kemanusiaan, menahan diri dari pengalihan bantuan dan memastikan bantuan menjangkau semua yang membutuhkan. Para militan mengaku bertanggung jawab pada Minggu (5/5/2024) atas serangan yang menutup jalur bantuan kemanusiaan utama ke Gaza.
Sementara itu, COGAT, sebuah badan Kementerian Pertahanan Israel yang bertugas mengoordinasikan pengiriman bantuan ke wilayah Palestina, menegaskan Israel terus meningkatkan upayanya untuk meningkatkan bantuan ke Gaza.
“Dalam pembicaraan antara perwakilan Israel dan PBB, termasuk @WFP, tidak ada satupun entitas yang mengindikasikan risiko kelaparan di Gaza utara,” kata COGAT dalam sebuah postingan di X.
“Melihat situasi yang membaik, organisasi internasional menyatakan pekan lalu bahwa volume barang yang diangkut ke Gaza utara harus dikurangi karena jumlahnya terlalu tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk,” lanjutnya.
Seperti diketahui, sebuah laporan yang didukung PBB pada bulan Maret mengatakan bahwa kelaparan akan segera terjadi dan mungkin terjadi pada bulan Mei di Gaza utara, dan dapat menyebar ke seluruh wilayah kantong tersebut pada bulan Juli. Kelaparan diperkirakan terjadi ketika setidaknya 20% penduduk menderita kekurangan pangan yang parah, dengan satu dari tiga anak mengalami kekurangan gizi akut dan dua dari setiap 10.000 anak meninggal setiap hari karena kelaparan atau kekurangan gizi dan penyakit.
(Susi Susanti)