GAZA - Hamas mengatakan pihaknya telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa mereka telah menerima proposal untuk gencatan senjata baru di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel.
“Sekarang keputusannya ada di tangan Israel,” kata seorang pejabat di kelompok Palestina, dikutip BBC.
Pada Senin (6/5/2024) malam, Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, telah memberi tahu PM Qatar dan kepala intelijen Mesir tentang persetujuan atas proposal mereka mengenai perjanjian gencatan senjata.
Seorang pejabat senior Palestina yang mengetahui usulan tersebut mengatakan kepada BBC bahwa Hamas telah setuju untuk mengakhiri aktivitas permusuhan selamanya jika persyaratannya dipenuhi.
Ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa Hamas mungkin sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri perjuangan bersenjatanya, meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan. Kesepakatan itu akan tercapai setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata dua fase, yang masing-masing fase berlangsung selama 42 hari.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan usulan Hamas jauh dari persyaratan dasar Israel, namun para perunding akan melanjutkan diskusi.