Dasar dari kesepakatan tersebut adalah jeda pertempuran selama berminggu-minggu dan pembebasan beberapa lusin sandera yang ditahan oleh Hamas.
Pengumuman Hamas ini disampaikan beberapa jam setelah militer Israel meminta warga Palestina untuk mengevakuasi bagian timur Rafah, karena tampaknya mereka sedang mempersiapkan serangan yang telah lama diancam terhadap markas Hamas di kota Gaza selatan.
Puluhan ribu warga diyakini terkena dampak operasi tersebut dan banyak yang terlihat berdesakan di dalam kendaraan atau kereta keledai pada Senin (6/5/2024).
Seorang pejabat Hamas menyebut perintah evakuasi, yang diikuti dengan serangan udara Israel, sebagai eskalasi yang berbahaya.
(Susi Susanti)