Kilas Balik Awal Reformasi 1998, Rakyat Melawan Soeharto Tumbang!

Ricko Setya Bayu Pradana Junior, Jurnalis
Jum'at 17 Mei 2024 06:03 WIB
Demo menuntut reformasi dan Presiden Soeharto mundur pada 1998 (Foto: BBC Indonesia/Erik Prasetya)
Share :

Menurut Kadispen Mabes Polri Bigjen Dai Bachtiar, jumlah korban yang tewas di wilayah DKI Jakarta sebanyak 200 orang, belum termasuk 20 korban yang loncat dari gedung. Sementara di Tangerang 100 orang terpanggang dan jasad para korban sebagian besar dalam keadaan hangus.

Pada 21 Mei 1998, di hadapan jurnalis dari berbagai penjuru dunia, Soeharto menyatakan pengunduran dirinya sebagai Presiden. Wakilnya BJ Habibie dilantik menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia.

Akhir sebuah kediktatoran yang kejam dan congkak berakhir secara dramatis. Di jalan-jalan dan di gedung DPR, rakyat meluapkan kegembiraan dengan berbagai ekspresi. Sebuah fase baru dimulai, perjalanan transisi sebuah bangsa menuju demokrasi.

Untuk mencegah terulangnya kejadian buruk di masa lalu, disusunlah enam tuntutan reformasi :

1. Penegakan supremasi hukum.

2. Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme atau KKN.

3. Mengadili Soeharto dan kroninya.

4. Mencabut Dwifungsi ABRI/Polri.

5. Pemberian otonomi daerah seluas-luasnya.

(Salman Mardira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya