Dengan turbulensi ringan dan sedang, penumpang mungkin merasakan ketegangan pada sabuk pengamannya, dan barang-barang yang tidak aman dapat berpindah-pindah di sekitar kabin.
Namun dalam kasus yang parah, turbulensi dapat membuat penumpang terlempar ke sekitar kabin, menyebabkan cedera parah dan terkadang kematian.
Sebuah studi pada bulan September 2022 memperkirakan bahwa turbulensi udara jernih akan meningkat secara signifikan di seluruh dunia pada periode 2050-2080, khususnya di sepanjang rute penerbangan tersibuk, dan jenis turbulensi terkuat akan meningkat paling besar.
Singapore Airlines sering dianggap sebagai salah satu maskapai teraman di dunia.
Satu-satunya kecelakaan fatal sebelumnya terjadi pada bulan Oktober 2000 ketika penerbangan SQ006 jatuh ketika Boeing 747-400 lepas landas dari landasan pacu yang ditutup di Taiwan di tengah hujan lebat, menewaskan 83 orang di dalamnya.
(Susi Susanti)