Kepala BPIP: Pengajar Diklat PIP Harus Jadi Agen Utama Pembumian Pancasila

Arief Setyadi , Jurnalis
Rabu 22 Mei 2024 14:04 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi (Foto: Ist/Dok)
Share :

JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi berharap para pengajar dan penceramah dalam Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dapat menjadi garda terdepan dalam menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Yudian mengungkapkan bahwa penguatan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara bersama-sama oleh individu yang berkompeten dan harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Semuanya harus mendapatkan internalisasi Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan hidup", ujarnya dalam keterangannya.

Hal itu diungkapkan saat menjadi pembicara kunci kegiatan Diklat PIP segmentasi ASN, orsospol dan komponen masyarakat lainnya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa 21 Mei 2024.

Selain itu, Yudian juga menekankan pentingnya melakukan pembinaan ideologi Pancasila secara konsisten dan berkesinambungan dengan menggunakan inovasi-inovasi terbaru oleh pengajar dan penceramah yang sudah tersertifikasi.

"Tujuannya adalah dapat diterima dengan mudah dan menyenangkan apalagi oleh anak-anak muda dan pancasila tidak hanya dapat diterima secara teori saja, melainkan praktek," ujarnya.

Para pengajar dan penceramah yang terlibat dalam diklat ini diharapkan dapat menyebarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang terstruktur, terarah, dan konsisten.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Timur, Sufian Agus, dalam pidatonya yang mewakili Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, menekankan pentingnya Pancasila dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Maka dari itu saya sangat apresiasi kepada BPIP yang terus membumikan nilai-nilai Pancasila salah satunya penyelenggaraan Diklat," ujarnya.

Ia juga menyoroti tantangan dari pengaruh ideologi lain, terutama di kalangan anak muda, yang semakin kuat. "Maraknya penggunaan media sosial yang tidak terkendalikan, tidak sedikit pengaruh negatifnya, maka ini menjadi tugas kita bersama," katanya.

Ia berharap BPIP dan kegiatan pendidikan serta pelatihan yang diselenggarakan dapat memperkuat pemahaman dan penerapan Pancasila, terutama di daerah Ibu Kota Nusantara.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP, Prakoso, menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri Tim Asesor Sertifikasi, Narasumber, dan peserta dari berbagai segmen sasaran diklat PIP, termasuk unsur pemerintahan, BUMN, dan organisasi masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa penjaminan mutu pengajar diklat PIP, baik untuk maheswara maupun penceramah, sesuai dengan SK Kepala BPIP Nomor 17 tanggal 18 Maret 2024 tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Pengajar Diklat PIP.

"Saat ini, sudah ada 97 orang maheswara dari internal BPIP, lalu 43 orang maheswara dan penceramah utama dari eksternal BPIP, serta 85 maheswara kualifikasi madya dan pratama," katanya.

Prakoso juga menyebutkan bahwa pada 2024 direncanakan akan dilaksanakan Diklat ToT untuk sekitar 600 calon maheswara dan penceramah yang lulus asesmen dari Tim Asesor Sertifikasi.

"Kami harapkan dari kegiatan ini mendapatkan berbagai masukan yang konstruktif dari Narasumber yang telah hadir mengenai Pelaksanaan Diklat PIP untuk segmentasi aparatur negara, orsospol dan komponen masyarakat lainnya dan BUMN," ujarnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya