6. Sosok almarhum guru yang tewas
Kecelakaan yang membuat Edy Kresna Handaka meninggal dunia tak hanya mengejutkan keluarga. Tetapi juga para tetangga dan muridnya di SMP PGRI 1 Wonosari, Malang.
Beberapa murid korban tak sedikit yang bertakziah di rumah duka. Seorang murid korban bernama Kesya Tri Firnanda mengaku terkejut dan masih tak percaya gurunya itu meninggal di kecelakaan.
"Nggak percaya awalnya, terkejut begitu tahu. Beliau itu orangnya baik, suka bercanda, sempat minta oleh-oleh saat mau berangkat, katanya nanti dibelikan," ujar Kesya, sambil menirukan percakapan dengan Edy Kresna.
Percakapan Edy dengannya dan beberapa temannya di bangku kelas 2 SMP pada Senin pagi (20/5/2024), ternyata merupakan pertanda. Sebab pada Selasa malamnya, saat perjalanan pulang bus mengalami kecelakaan di Tol Jombang Mojokerto KM 695 +400.
5. Bus tidak ada kendala
Kecelakaan bus pariwisata Bimario di Tol Jombang yang dinaiki rombongan studi tour SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, bukanlah diakibatkan oleh kerusakan atau ketidaknormalan pada fungsi bus.
"Berangkat hari Senin malam jam 8 malam, dan kemarin malam itu perjalanan pulang. Saat berangkat dari sekolah juga biasa saat, nyaman, kendala seperti kerusakan mesin tidak ada," ucap Kepsek SMP PGRI 1 Wonosari Hartono.
Hartono menambahkan, selama perjalanan di Yogyakarta dari Pantai Parangtritis, berlanjut ke Candi Prambanan, dan Malioboro, pun perjalanan fisik bus lancar-lancar saja, tak ada kendala. Apalagi perusahaan otobus yang sama ternyata pernah dipakai oleh sekolah tahun lalu.
"Dan tahun kemaren pakai PO bus ini juga, jadi sudah 2 tahun pakai bus yang sama. "Di dalam bus ya biasa kita karaoke, dan saat malam semua sudah tidur, hingga akhirnya tabrakan itu," jelasnya.
4. Korban tewas pensiunan PNS guru
Edy Kresna Handaka, salah satu korban meninggal di kecelakaan bus itu ternyata pensiunan PNS guru. Tetapi karena dedikasinya ia kembali mengajar di usianya yang lebih dari 60 tahun.
"Sosoknya di kepengurusan PGRI walaupun sudah purna, tapi terkenal dihormati. Selama hidupnya memang orang baik ini, nggak ada, orangnya benar-benar loyal dan baik," ucap Rodi Subiyanto, Ketua PGRI Kecamatan Wonosari, setibanya di rumah duka usai menjemput jenazah di RSUD Jombang.
Selama mengajar di SMP PGRI 1 Wonosari, Edy disebut mengajar mata pelajaran (Mapel) agama Islam. Pelajaran itulah yang juga sempat diajarnya semasa tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga pensiun pada 2021 lalu.
"Purna tugas kepala sekolah SD 5 Plaosan tahun 2021, kalau nggak sekolah mei 2021. (Di SD PGRI) Di sekbid keagamaan cabang Wonosari latarbelakang guru agama. Di cabang Wonosari beliau menjabat sekbid keagamaan," jelas Rodi kembali.
3. Kesaksian mencekam penumpang
Penumpang bus memberikan kesaksian bagaimana detik-detik mengerikan bus tiba-tiba menghantam bagian belakang kiri truk bermuatan gerabah.
"Di dalam bus ya biasa kita karaoke, dan saat malam semua sudah tidur, hingga akhirnya tabrakan itu," ujarnya.
"Jadi posisi semua penumpang sedang tidur karena tengah malam. Jadi gak ada yang tahu kejadian persisnya seperti apa. Saya sendiri juga tidur, kemudian kaget saat terjadi tabrakan itu," kata Hartono, selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Wonosari Malang.
Hartono juga menyebut, saat itu temannya Edy Kresna Handaka yang menjadi korban langsung terbentur sesuatu dan mengalami luka cukup parah di kepala, yang mengakibatkan meninggal dunia di lokasi.
"Pak Edy lukanya di kepala, semalam itu saya lihat wajahnya suda banyak darahnya, tapi saya gak tau lukanya karena terbentur apa. Posisi meninggalnya di tempat duduknya," bebernya.
Dirinya mengaku duduk bersebelahan dengan Edy Kresna Handaka, salah satu korban meninggal dalam kecelakaan maut tersebut. Korban atas nama Edy disebut Hartono, berada di kirinya. Kondisinya meninggal dunia seketika di tempat duduk, dengan luka benturan di kepalanya.
"Saat kejadian Pak Edy duduk di sebelah kiri saya, kita duduk di belakang sopir. Jadi kan di situ asa 3 kursi bersebelahan, jadi saya di sisi kanan yang dekat kaca," terangnya.