2. Sopir diduga mengantuk
Pengemudi bus pariwisata Bimario diduga kelelahan dan mengantuk hingga hilang konsentrasi saat mengemudi. Hasil ini terlihat dari pemeriksaan awal di lokasi kejadian dan keterangan saksi mata.
"Setibanya di KM 695+400 pengemudi mengantuk, dehingga tidak bisa menguasai kemudi sehingga oleng ke kiri, dan menabrak kendaraan truk bermuatan gerabah dengan Nopol N-9674-UH," jelas AKP Yudiono, Kanit 3 PJR Polda Jawa Timur.
Dugaan kelelahannya itu juga dikuatkan dengan keterangan kepala sekolah yang menyebut, bus hanya membawa satu sopir dan satu kernet.
"Tidak ada sopir cadangan, jadi sopir satu dan kernet satu. Tujuan study tour kita ke Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, dan Malioboro, kita berangkat Senin malam," ucap Hartono, selaku Kepsek.
Hal ini diperkuat juga dengan keterangan sopir yang sempat tertidur, hingga bus lari ke kiri. Hingga menabrak bagian belakang truk.
1. Hasil olah TKP di lokasi kecelakaan
Kepolisian dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Dari hasil olah TKP itu ditemukan bekas jejak rem bus sepanjang 69 meter.
"Kemudian dari mulai titik tabrak pengereman truk sampai bus berhenti itu sepanjang 188,2 meter, yang artinya dapat disimpulkan sementara bus dalam kecepatan tinggi,” kata Kombes Pol Komaruddin, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, usai olah TKP di Tol Jombang.
Pihaknya juga sudah mengantongi CCTV di sekitar lokasi kejadian, sehingga bisa melihat langsung kejadian saat musibah yang terjadi pada Selasa (21/5/2024) malam itu terjadi.
(Angkasa Yudhistira)