10 Fakta Kecelakaan Bus Rombongan SMP di Tol Jombang, Nomor 3 Kesaksian Penumpang

Avirista Midaada, Jurnalis
Kamis 23 Mei 2024 06:18 WIB
Kecelekaan bus rombongan SMP di Tol Jombang (Foto : Istimewa)
Share :

MALANG - Kecelakaan maut bus pariwisata menimpa rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Malang di ruas tol Jombang. Pada kecelakaan yang terjadi Selasa malam (21/5/2024) pukul 23.45 WIB, itu dua orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian di Km 695 +400 jalur A Tol Jombang - Mojokerto.

Sejumlah fakta telah dirangkum MPI mengenai peristiwa kecelakaan yang menewaskan dua orang ini.

10. Dua orang tewas

Dua orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan bus pariwisata Bimario dengan Nopol W 7422 UP, yang dikemudikan oleh Arif Yulianto (37) warga Jalan Ahmad Yani, Lawang, Kabupaten Malang.

Dua korban tewas ini yakni kernet bus bernama Edy Sulistiyono (46), warga Dusun Semanding RT 2 RW 9 Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, dan Edy Kresna Handaka (62), penumpang bus sekaligus guru SMP PGRI asal Perumahan Kepanjen Permai I Blok L 5 RT 18 RW 4 Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

"Total dua orang meninggal, luka berat 5 orang, 10 luka ringan, dan 33 orang selamat," ucap Kanit PJR 3 Polda Jawa Timur AKP Yudiono, dikonfirmasi Rabu pagi (22/5/2024).

9. Bus merupakan rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Malang

Sebanyak 50 orang penumpang bus pariwisata merupakan rombongan dari SMP PGRI 1 Wonosari, Kabupaten Malang. Mereka baru saja pulang rekreasi dari Yogyakarta, menuju Malang.

"Kendaraan bus pariwisata Bimorio membawa rombongan siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang yang dikemudikan Yanto, berjalan dari Yogyakarta menuju malang," ucap AKP Yudiono kembali.

8. Penumpang bus tertidur

Kejadian kecelakaan bus itu terjadi begitu cepat. Saat itu nyaris sebagian penumpang bus pariwisata tertidur. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMP PGRI 1 Wonosari Hartono, yang juga penumpang di bus nahas tersebut.

"Jadi posisi semua penumpang sedang tidur karena tengah malam. Jadi gak ada yang tahu kejadian persisnya seperti apa. Saya sendiri juga tidur," ujar dia.

Hal serupa disampaikan oleh siswa rombongan bus yang jadi korban selamat bernama Almira. Almira yang duduk di tengah mengaku tengah tertidur di dalam bus, hingga tiba-tiba sudah terluka di bagian kepalanya.

"Saat kejadian saya tertidur, tahu tahu sudah sakit di bagian kepala. Semua pada tidur saat kecelakaan, jadi tidak tahu bagaimana kejadiannya," tutur remaja berusia 16 tahun ini.

7. Korban tewas dimakamkan di Blitar dan Malang

Dua korban tewas kecelakaan maut dimakamkan di tempat berbeda, satu korban bernama Edy Sulistiyono (46) kernet bus dimakamkan di kampung halamannya Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Blitar. Sementara satu lagi yakni Edy Kresna Handaka, seorang guru dibawa ke rumah duka di Perumahan Kepanjen Permai I Blok L 5 RT 18 RW 4, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Jenazah Edy Kresna (62) tiba pukul 12.46 WIB di rumah duka dan disambut oleh keluarga, tetangga, dan rekan kerja korban. Jenazah langsung disemayamkan di rumah duka, sebelum akhirnya diberangkatkan ke musala tak jauh dari rumah duka. Jenazah kemudian dikebumikan di TPU Desa Talangagung, berjarak sekitar 700 meter dari rumah duka.

6. Sosok almarhum guru yang tewas

Kecelakaan yang membuat Edy Kresna Handaka meninggal dunia tak hanya mengejutkan keluarga. Tetapi juga para tetangga dan muridnya di SMP PGRI 1 Wonosari, Malang.

Beberapa murid korban tak sedikit yang bertakziah di rumah duka. Seorang murid korban bernama Kesya Tri Firnanda mengaku terkejut dan masih tak percaya gurunya itu meninggal di kecelakaan.

"Nggak percaya awalnya, terkejut begitu tahu. Beliau itu orangnya baik, suka bercanda, sempat minta oleh-oleh saat mau berangkat, katanya nanti dibelikan," ujar Kesya, sambil menirukan percakapan dengan Edy Kresna.

Percakapan Edy dengannya dan beberapa temannya di bangku kelas 2 SMP pada Senin pagi (20/5/2024), ternyata merupakan pertanda. Sebab pada Selasa malamnya, saat perjalanan pulang bus mengalami kecelakaan di Tol Jombang Mojokerto KM 695 +400.

5. Bus tidak ada kendala

Kecelakaan bus pariwisata Bimario di Tol Jombang yang dinaiki rombongan studi tour SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, bukanlah diakibatkan oleh kerusakan atau ketidaknormalan pada fungsi bus.

"Berangkat hari Senin malam jam 8 malam, dan kemarin malam itu perjalanan pulang. Saat berangkat dari sekolah juga biasa saat, nyaman, kendala seperti kerusakan mesin tidak ada," ucap Kepsek SMP PGRI 1 Wonosari Hartono.

Hartono menambahkan, selama perjalanan di Yogyakarta dari Pantai Parangtritis, berlanjut ke Candi Prambanan, dan Malioboro, pun perjalanan fisik bus lancar-lancar saja, tak ada kendala. Apalagi perusahaan otobus yang sama ternyata pernah dipakai oleh sekolah tahun lalu.

"Dan tahun kemaren pakai PO bus ini juga, jadi sudah 2 tahun pakai bus yang sama. "Di dalam bus ya biasa kita karaoke, dan saat malam semua sudah tidur, hingga akhirnya tabrakan itu," jelasnya.

4. Korban tewas pensiunan PNS guru

Edy Kresna Handaka, salah satu korban meninggal di kecelakaan bus itu ternyata pensiunan PNS guru. Tetapi karena dedikasinya ia kembali mengajar di usianya yang lebih dari 60 tahun.

"Sosoknya di kepengurusan PGRI walaupun sudah purna, tapi terkenal dihormati. Selama hidupnya memang orang baik ini, nggak ada, orangnya benar-benar loyal dan baik," ucap Rodi Subiyanto, Ketua PGRI Kecamatan Wonosari, setibanya di rumah duka usai menjemput jenazah di RSUD Jombang.

Selama mengajar di SMP PGRI 1 Wonosari, Edy disebut mengajar mata pelajaran (Mapel) agama Islam. Pelajaran itulah yang juga sempat diajarnya semasa tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga pensiun pada 2021 lalu.

"Purna tugas kepala sekolah SD 5 Plaosan tahun 2021, kalau nggak sekolah mei 2021. (Di SD PGRI) Di sekbid keagamaan cabang Wonosari latarbelakang guru agama. Di cabang Wonosari beliau menjabat sekbid keagamaan," jelas Rodi kembali.

3. Kesaksian mencekam penumpang

Penumpang bus memberikan kesaksian bagaimana detik-detik mengerikan bus tiba-tiba menghantam bagian belakang kiri truk bermuatan gerabah.

"Di dalam bus ya biasa kita karaoke, dan saat malam semua sudah tidur, hingga akhirnya tabrakan itu," ujarnya.

"Jadi posisi semua penumpang sedang tidur karena tengah malam. Jadi gak ada yang tahu kejadian persisnya seperti apa. Saya sendiri juga tidur, kemudian kaget saat terjadi tabrakan itu," kata Hartono, selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Wonosari Malang.

Hartono juga menyebut, saat itu temannya Edy Kresna Handaka yang menjadi korban langsung terbentur sesuatu dan mengalami luka cukup parah di kepala, yang mengakibatkan meninggal dunia di lokasi.

"Pak Edy lukanya di kepala, semalam itu saya lihat wajahnya suda banyak darahnya, tapi saya gak tau lukanya karena terbentur apa. Posisi meninggalnya di tempat duduknya," bebernya.

Dirinya mengaku duduk bersebelahan dengan Edy Kresna Handaka, salah satu korban meninggal dalam kecelakaan maut tersebut. Korban atas nama Edy disebut Hartono, berada di kirinya. Kondisinya meninggal dunia seketika di tempat duduk, dengan luka benturan di kepalanya.

"Saat kejadian Pak Edy duduk di sebelah kiri saya, kita duduk di belakang sopir. Jadi kan di situ asa 3 kursi bersebelahan, jadi saya di sisi kanan yang dekat kaca," terangnya.

2. Sopir diduga mengantuk

Pengemudi bus pariwisata Bimario diduga kelelahan dan mengantuk hingga hilang konsentrasi saat mengemudi. Hasil ini terlihat dari pemeriksaan awal di lokasi kejadian dan keterangan saksi mata.

"Setibanya di KM 695+400 pengemudi mengantuk, dehingga tidak bisa menguasai kemudi sehingga oleng ke kiri, dan menabrak kendaraan truk bermuatan gerabah dengan Nopol N-9674-UH," jelas AKP Yudiono, Kanit 3 PJR Polda Jawa Timur.

Dugaan kelelahannya itu juga dikuatkan dengan keterangan kepala sekolah yang menyebut, bus hanya membawa satu sopir dan satu kernet.

"Tidak ada sopir cadangan, jadi sopir satu dan kernet satu. Tujuan study tour kita ke Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, dan Malioboro, kita berangkat Senin malam," ucap Hartono, selaku Kepsek.

Hal ini diperkuat juga dengan keterangan sopir yang sempat tertidur, hingga bus lari ke kiri. Hingga menabrak bagian belakang truk.

1. Hasil olah TKP di lokasi kecelakaan

Kepolisian dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Dari hasil olah TKP itu ditemukan bekas jejak rem bus sepanjang 69 meter.

"Kemudian dari mulai titik tabrak pengereman truk sampai bus berhenti itu sepanjang 188,2 meter, yang artinya dapat disimpulkan sementara bus dalam kecepatan tinggi,” kata Kombes Pol Komaruddin, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, usai olah TKP di Tol Jombang.

Pihaknya juga sudah mengantongi CCTV di sekitar lokasi kejadian, sehingga bisa melihat langsung kejadian saat musibah yang terjadi pada Selasa (21/5/2024) malam itu terjadi.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya