Kisah Misteri Terowongan Rahasia Bawah Tanah Istana Merdeka yang Jadi Rumah Dinas Soekarno Sejak Tahun 1949

Rina Anggraeni, Jurnalis
Jum'at 24 Mei 2024 07:16 WIB
Ilustrasi kisah misteri terowongan rahasia bawah tanah (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kisah misteri terowongan rahasia bawah tanah Istana Merdeka yang Jadi rumah dinas Soekarno sejak tahun 1949.

Pasalnya beredah kabar bahwa sebuah terowongan rahasia di Istana Presiden Jakarta yang menghubungkan dunia luar.

Lantas benarkah ada kisah misteri terowongan rahasia bawah tanah Istana Merdeka yang Jadi rumah dinas Soekarno sejak tahun 1949? Faktanya, kisah itu berawal dari cerita masyakarat tentang terowongan yang digunakan sebagai jalur bawah tanah untuk menyelamatkan diri para pejabat penting pada masa perang kemerdekaan.

Ditambah anggota TNI yang tergabung dalam Komando Pasukan Katak (Kopaska), menemukan dugaan adanya terowongan dari saluran air kuno yang disinyalir tembus ke dalam Istana Presiden.

Lalu, ada saluran air yang mirip terowongan bawah tanah yang tembus ke kompleks Istana Presiden itu, masuk melalui jalan di utara Monas yaitu Jalan Medan Merdeka Utara atau seberang Istana Kepresidenan.

Dengan ada penemuan itu beberapa kisah misteri terowongan rahasia bawah tanah Istana Merdeka yang Jadi rumah dinas Soekarno sejak tahun 1949 terungkap. Apalagi beredar cerita bahwa banyak makhluk halus yang tinggal tersebut.

Sebagai informasi, Istana Merdeka terletak di Jalan Merdeka Utara dan menghadap ke Taman Monumen Nasional. Kompleks Istana Merdeka dan Istana Negara luasnya mencapai 6,8 hektar dan berada di jantung ibu kota negara.

Sejarah Singkat dengan meningkatnya kegiatan pemerintah Hindia-Belanda pada waktu itu, bangunan yang kini bernama Istana Negara itu dianggap kurang memenuhi syarat keperluan. Sehingga dianggap perlu mendirikan bangunan lagi. Melalui arsitek Drossares, pada tahun 1873, yakni pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Louden, didirikan bangunan lain yang baru rampung kemudian pada tahun 1879, di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsbarge.

Bangunan tersebut waktu itu dikenal dengan nama Istana Gambir. Tercatat hingga kini, sebanyak 20 orang telah mendiami Istana Merdeka ini: 15 gubernur jenderal Hindia Belanda, 3 Saiko Syikikan (Panglima Tertinggi Tentara XVI Jepang di Jawa), dan 2 Presiden RI. Namun, dari 15 gubernur jenderal Belanda itu, hanya 4 orang yang benar-benar tinggal; yang lainnya memilih Istana Bogor.

Presiden RI yang betul-betul tinggal adalah Presiden pertama Soekarno, Presiden keempat Abdurrahman Wahid, dan Presiden ketujuh Joko Widodo sebelum kemudian bertempat tinggal di Istana Bogor.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, istana ini menjadi saksi penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Republik Indonesia Serikat diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Kerajaan Belanda diwakili oleh A.H.J. Lovink, Wakil Tinggi Mahkota di Indonesia.

Penandatangan naskah kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan pada waktu bersamaan, baik di Belanda (di Amsterdam: pada pukul 10.00 waktu setempat) maupun di Indonesia (di Jakarta dan Yogyakarta: pada pukul 16.00).

(Rina Anggraeni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya