Berpotensi Digunakan Militer, Pelabuhan Peru yang Didanai China Buat AS Khawatir

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 28 Mei 2024 14:35 WIB
Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka yang dijalankan dan didanai oleh. (Foto: Maritime Gateway)
Share :

Pelabuhan dalam itu, yang dibangun pada 2019 di Chancay, akan memfasilitasi kelancaran dan peningkatan hubungan perdagangan antara Amerika Latin dan Asia. Pelabuhan ini juga dikatakan akan menghemat waktu pengiriman yang berharga dengan mengurangi kebutuhan transit, baik melalui Terusan Panama atau Tanjung Tanduk.

Ancaman Keamanan

South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa pelabuhan tersebut tidak hanya melayani Peru, namun juga menjadi "titik penghubung utama barang-barang dari Ekuador, Chile, Kolombia, dan Brasil menuju China." Pada 2023, kelima negara ini mengekspor barang senilai sekira USD135 miliar ke China.

Para ahli berpendapat bahwa meski motif utama China di balik pembangunan pelabuhan besar di Peru mungkin adalah perdagangan, namun jika di masa mendatang Beijing memutuskan menggunakannya untuk membawa kapal angkatan laut seperti yang terlihat pada Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka, maka hal ini dapat menimbulkan ancaman keamanan besar bagi AS.

Ketakutan ini semakin diperkuat fakta bahwa Cosco Shipping Port China memiliki 60 persen saham di pelabuhan tersebut. Sementara perusahaan Peru, Volcan, hanya memegang sisanya. Mengingat hal ini, yang paling mengkhawatirkan para ahli keamanan adalah bahwa seluruh infrastruktur back-end pelabuhan di Chancay akan berada di bawah kendali kekuatan asing seperti China.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya