Berpotensi Digunakan Militer, Pelabuhan Peru yang Didanai China Buat AS Khawatir

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 28 Mei 2024 14:35 WIB
Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka yang dijalankan dan didanai oleh. (Foto: Maritime Gateway)
Share :

Secara khusus, operator China dikhawatirkan dapat mengumpulkan informasi intelijen tentang jenis kapal dan kargo yang melewati pelabuhan tersebut. Selain itu, operator bahkan dapat menyita kargo tertentu atau mencegah kapal yang berlabuh keluar, sehingga mengganggu rantai pasokan dan perdagangan internasional.

Sejumlah pelabuhan yang dikembangkan oleh perusahaan China ternyata dirancang untuk penggunaan ganda sipil dan militer, seperti Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka dan Pelabuhan Abaco di Bahama. Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), sebuah wadah pemikir yang berbasis di AS, perusahaan-perusahaan milik negara China memiliki 40 proyek pembangunan atau peningkatan pelabuhan di Amerika Latin dan Karibia.

Hampir semuanya ditangani oleh perusahaan China. Beberapa dari proyek ini secara geografis dekat dengan Amerika; seperti fasilitas pelabuhan China di pulau Abaco di Bahama. Abaco adalah pelabuhan penggunaan ganda yang dekat dengan Florida Selatan, lokasi markas SOUTHCOM Departemen Pertahanan AS di Miami.

Proyek China lainnya meliputi fasilitas logistik kutub Argentina di Beagle Channel dekat dengan Selat Magellan, jalur laut sepanjang 570 km yang memisahkan Amerika Selatan dari Amerika Utara.

Perkembangan China di Belahan Barat, termasuk pembangunan pelabuhan Chancay di Peru dan berkembangnya kemampuan ruang angkasa di negara Asia Timur, telah menimbulkan rasa tidak nyaman di kalangan pakar keamanan Amerika.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya